Pesawaran, sinarlampung.co – Dalam upaya menangani dan mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD), Pemerintah Desa (Pemdes) Tanjung Rejo yang dipimpin oleh Kepala Desa Yusman melakukan fogging atau pengasapan di lingkungan rumah warga, Kamis, 27 Februari 2025.
Menurut Yusman, kegiatan ini dilakukan sebagai respon cepat setelah adanya laporan seorang warga yang terjangkit DBD. Oleh karena itu, segera mengambil langkah pencegahan dengan melakukan fogging guna menekan penyebaran penyakit.
“Dalam pelaksanaan fogging ini, kami juga melibatkan bidan desa, Desti, untuk memantau dan memeriksa kondisi warga yang kemungkinan mengalami gejala DBD,” ujar Yusman.
Yusman menekankan bahwa selain upaya penanganan, langkah pencegahan sangat penting, mengingat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti semakin pesat saat musim hujan. Genangan air yang terbentuk akibat curah hujan tinggi menjadi tempat ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam upaya pencegahan dengan menerapkan program 3M Plus, yaitu:
1. Menguras tempat penampungan udara, seperti bak mandi, ember, dan toren, secara rutin.
2. Menutup rapat tempat penyimpanan udara agar tidak menjadi sarang nyamuk.
3. Mendaur ulang atau memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menampung udara.
Selain itu, warga juga disarankan untuk menerapkan langkah-langkah tambahan seperti:
1. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam atau bak air.
2. Menggunakan kelambu atau obat antinyamuk saat tidur.
3. Menanam tanaman pengusir nyamuk, seperti serai wangi dan lavender.
4. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian terlalu lama karena dapat menjadi tempat istirahat nyamuk.
5. Berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Lebih jauh, Yusman juga mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap gejala DBD, seperti demam tinggi tiba-tiba, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, dan munculnya bintik merah pada kulit.
“Jika ada warga yang mengalami gejala-gejala tersebut, diharapkan segera melaporkan ke pihak desa dan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat agar mendapatkan penanganan medis yang cepat dan tepat,” tambahnya.
Dengan adanya kegiatan fogging serta edukasi ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya pencegahan DBD dan juga menjaga kebersihan lingkungan demi kesehatan bersama. (Iskandar)