Bandar Lampung, sinarlampung.co-Direktur Utama (Dirut) Bank Lampung Presley Hutabarat mengundurkan diri jadi jabatanya. Pengunduran dirinya disampaikan pasca rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa, di Ballroom SHL Hotel and Resort atau Hotel Sheraton Lampung, Rabu 31 Juli 2024, sekitar pukul 12.30 WIB.
RUPS luar biasa tersebut dihadiri Pj Gubernur Lampung Samsudin dan Sekda Provinsi Lampung Fahrizal Darminto yang juga komisaris utama Bank Lampung. Jabatan direktur utama dijabat pelaksana tugas (Plt) oleh Mahdi Yusuf yang merupakan Direktur Kepatuhan Bank Lampung.
Diketahui, susunan direksi Bank Lampung, yaitu Direktur Utama Presley Hutabarat, Direktur Bisnis Ahmad Jahri, Direktur Kepatuhan Mahdi Yusuf. Sedangkan susunan komisaris, Komisaris Utama Fahrizal Darminto, Komisaris Independen Junaidi Hisom dan Mira Rozanna.
Presley Hutabarat memmbenarkan terkait kemunduran dirinya dari jabatan sebagai Dirut Bank Lampung. Namun, Presley enggan menyebut alasannya mundur. “Ya benar saya mundur. Nantilah penjelasannya,” Kata Presley singkat kepada wartawan, Rabu 31 Juli 2024 malam.
Kredit Bermasalah
Berkembang kabar kemunduran Direktur Utama Bank Lampung itu terkait ada kasus kredit bermasalah sebesar Rp300 miliar di Bank Lampung, yang melibatkan pengusaha terkenal di Lampung inisial TR., sejumlah kredit bermasalah lainnya.
Namun sumber wartawan di Bank Lampung menyebut mundurnya Presley itu, tidak terkait soal kredit bermasalah. Namun, lebih pada persiapan Bank Lampung untuk dijadikan anak perusahaan Bank Jatim. Dan akibat ketidakmampuan Bank Lampung memenuhi modal minimal yang ditetapkan oleh OJK.
“Pak Presley mundur bukan karena soal kredit bermasalah. Ini biasa kok dalam sebuah perusahaan. Tentu ada alasan beliau mundur. Tapi itukan alasan pribadi yang tidak elok saya sampaikan ke publik,” Kata sumber.
Sementara Fahrizal Darminto yang dikonfirmasi terkait mundurnya Presley Hutabarat sebagai Direktur Utama Bank Lampung belum merespon.
Alzier Desak PJ Evaluasi Bank Lampung
Tokoh masyarakat Alzier Dianis Thabranie (ADT) meminta penegak hukum segera mengusut atas dugaan kredit macet hingga Rp300 miliar di Bank Lampung yang dikabarkan menjadi melatarbelakangi mundurnya Presly Hutabarat sebagai direktur utama Bank Lampung.
“Jika benar, bereskan itu, ngampain aja kerjanya Fahrizal Darminto itu yooo. Kita meminta aparat penegak hukum turun menyelusuri bau tak sedap yang muncul pasca-Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa di Hotel Sheraton, Rabu (31/7/2024), pukul 12.30 WIB,” Kata politikus senior Partai Golkar itu, Kamis 1 Juli 2024.
Menurut Alzier, ini skandal besar, jangan mentang-mentang pengusaha terkenal seenaknya saja “memainkan” uang di bank milik Pemprov Lampung dan 15 kabupaten/kota. Dia mengaku akan koordinasi dengan pihak-pihak kompeten agar diusut tuntas mereka yang terlibat kekisruhan di bank plat merah tersebut.
“Sikat-aikat wae yang gak beres. Fahrizal itu juga orang sibuk, ngapain pula jadi komisaris utama. Padahal menjadi kunci kesuksesan bank tersebut,” ujar Alziet yang minta Pj Gubernur Lampung Samsudin mengevaluasi Bank Lampung. (Red)