Bandar Lampung, sinarlampng.co-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bandar Lampung menghabiskan hampir Rp500 juta anggaran Pilkada 2024 untuk launching maskot berbentuk monyet berpakaian adat Lampung beberapa waktu lalu. Launching Maskot Monyet yang diberi nama ‘Kerabat’ dirangkai dengan jalan sehat menyongsong Pilwakot 2024 di Bandar Lampung.
Data website sirup.lkpp.go.id, KPU Bandar Lampung menganggarkan kegiatan tersebut mencapai Rp410 juta, dengan rincian, pengadaan snack launching maskot dan jalan sehat menyongsong Pilkada 2024 sebesar Rp40 juta. Kemudian anggaran pengadaan kaos peserta peluncuran maskot dan jalan sehat sebesar Rp170 juta.
Lalu belanja jasa event organizer Rp100 juta, dan belanja operasional lainya (belanja hadiah) Rp100 juta. Jika ditotal mencapai Rp410 juta.
Dikonfirmasi wartawan, Ketua KPU Bandar Lampung Dedy Triadi enggan berkomentar banyak. Dedi hanya memastikan bahwa dalam pengadaan boneka maskot berbentuk monyet tersebut, KPU Bandar Lampung tidak mencetak banyak. Karena boneka maskot yang dibuat, hanya sebatas sovenir peserta pada kegiatan tersebut. “Jadi tidak terlalu banyak cetaknya,” ujarnya.
Untuk diketahui, launching askot berbentuk monyet tersebut akhirnya memicu banyak protes dari berbagai kalangan dan juga tokoh adat.Hal ini dikarenakan, maskot yang terpilih menjadi pemenang dalam lomba yakni Maskot Monyet berpakaian baju adat Lampung.
Sejumlah tokoh adat Lampung menilai bahwa penggunakan Maskot Monyet menggunakan pakaian adat Lampung merupakan penghinaan pakaian adat Lampung.Setelah menuai banyak protes, dan melakukan musyawarah dengan para tokoh adat, KPU memutuskan untuk meniadakan maskot dalam Pilwakot Bandar Lampung. (red/*)