Mesuji, sinarlampung.co-Hujan deras dengan intensitas tingga sejak sepekan terakhir mengakibatkan sungai meluap dan membanjiri sekitar 2000 hektare sawah tiga kecamatan di Kabupaten Mesuji. Areal persawahan di Kecamatan Simpang Pematang, Kecamatan Mesuji, dan Kecamatan Rawajitu Utara menjadi danau. Dipastikan para petani gagal panen, Senin 22 Januari 2024.
Warga Desa Sungai Badak, Santo (50), mengungkapkan, bencana alam banjir yang terjadi beberapa hari lalu membuat sawahnya tergenang air setinggi 80 centimeter. Padahal, kata Anto, musim tanam saat ini sudah mundur dari waktu normalnya akibat kemarau panjang akhir tahun lalu.
“Kondisi itu pasti menggagalkan tanaman padi saya, padahal baru saja ditanam. Saya mohon, pemerintah bisa membantu para petani yang mengalami gagal panen,” harapnya.
Hal yang sama diakui Suparman (49), warga Desa Wonosari, yang terlihat cemas dengan kondisi tanaman padinya yang terancam busuk akibat terendam banjir. “Jika banjir tidak surut, padi yang baru saya tanam akan membusuk dan nengakibatkan gagal panen,” kata dia.
Apalagi, katanya modal untuk tanam padi didapat dari pinjaman di bank. “Tidak tahu bagaimana nantinya, apakah bisa dibayar atau tidak,” ucap Suparno dengan nada memelas.
Ketua Gabungan Kelompok Tani Sari Makmur, Desa Wonosari, Sugito mengatakan, saat ini mulai musim tanam tetapi setelah beberapa hari diguyur hujan, tanaman padi yang baru ditanam tenggelam air di musim penghujan. “Saya berharap kepada dinas terkait untuk dilakukan normalisasi saluran air di areal persawahan di desa kami, agar kedepan padi yang kita tanam terhindar dari banjir,” ucap Sugito
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji, Halwan, memperkirakan dampak banjir yang menggenangi kawasan persawahan di sekitar 1.872 hektare berakibat poso. Tanaman pagi tergenang banjir bandang. “Di Kecamatan Simpang Pematang, ada empat desa yang persawahannya bak danau, yaitu di Harapan Jaya, Jaya Sakti, Wira Bangun, dan Bangun Mulyo,” kata Halwan.
Sedangkan di Kecamatan Mesuji, kata Halwan, ada ditiga desa yaitu Desa Sido Mulyo, Sungai Badak, dan Wiralaga I. Untuk di Kecamatan Rawajitu Utara tersebar di Desa Sungai Sidang, Way Puji, dan Panggung Jaya. “Kita masih melakukan pendataan sawah yang terdampak banjir. Rencananya, jika data yang diperoleh sudah diverifikasi, Pemkab Mesuji akan membantu klaim ganti rugi petani yang masuk asuransi,” ujarnya.
Untuk sawah yang belum ikut asuransi, lanjut Halwan, pihaknya akan mengupayakan koordinasi dengan Pemprov Lampung dan Kementerian Pertanian agar petani di wilayah Mesuji tetap bisa melanjutkan menanam padi. (Red)