Bandar Lampung (SL)-Dosen Fakultas Peternakan Universitas Lampung (FP Unila) Purnama Edy Santosa mengungkap cara menghasilkan daging hewan kurban yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
Cara ini dianggap penting, mengingat tak lama lagi umat muslim di seluruh dunia akan merayakan hari raya kurban atau Idul Adha 1444 H. Di hari pelaksanaan, ada jutaan hewan ternak entah itu sapi, kambing, unta dan lainnya (hewan kurban sesuai syariat Islam) yang dikurbankan.
Edy menjelaskan, ada beberapa cara agar hewan yang dikurban dapat menghasilkan daging yang ASUH, mulai dari pemeriksaan sampai dengan penyembelihan.
Pemeriksaan
Edy mengatakan, pada tahap pemeriksaan ini pastikan hewan ternak sudah memenuhi persyaratan yang sesuai dengan syariat islam. Selain itu, hewan ternak juga harus sehat, terutama terhindar dari berbagai penyakit.
Menurutnya, ada empat jenis penyakit hewan ternak yang perlu diwaspadai, yakni Penyakit Kuku dan Mulut (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD), Cacing Hati dan Antraks.
Edi menyebut, ada dua metode pada tahap pemeriksaan ini, yaitu Ante-Mortem dan Post-Mortem. Ante-Mortem adalah metode yang dipakai untuk memastikan calon hewan kurban sehat. Sedangkan Post-Mortem, memastikan seluruh organ dalam sehat dan layak konsumsi.
“Pemeriksaan ini dilakukan supaya daging kurban terjamin ASUH (Aman, Sehat, Utuh, Halal) dan terhindar dari penyakit zoonosis. Pencegahan zoonosis maka pemeriksaan Ante-Mortem hanya berlaku maksimum 24 jam sebelum hewan disembelih,” ujarnya, saat pelatihan Petugas Pengawasan dan Pemantauan Hewan Qurban di Fakultas Pertanian Unila, Rabu, 06 Juni 2023.
Penyembelihan
Edy melanjutkan setelah pemeriksaan, tahap selanjutnya adalah proses penyembelihan.
Menyembelih hewan kurban tidak boleh dilakukan sembarangan dan tidak semua orang bisa melakukannya, harus sesuai ketentuan atau syarat yang dianjurkan Islam.
“Diutamakan yang pernah mengikuti pelatihan dan memiliki sertifikat Juru Sembelih halal, memakai masker terutama di lokasi penyembelihan,” tuturnya.
Lebih jauh Edy meneruskan, adapun tata cara yang harus dilakukan sebelum proses penyembelihan, yakni menyiapkan tempat nyaman bagi hewan kurban, perhatikan kesejahteraan hewan, periksa kondisi tubuh ternak terutama kesehatannya, istirahatkan dan tenangkan ternak.
Sebelumnya telah disiapkan pula seluruh perlengkapan penyembelihan seperti pisau, untuk kambing minimal 20 cm dan sapi minimal 30 cm. Dan harus menggunakan pisau yang tajam.
“Saat proses penyembelihan. Baringkan ternak dengan santun dan penuh kasih sayang dengan beberapa metode yaitu metode burley dan metode rope squeeze,” kata dia. Sementara waktu yang ideal melakukan penyembelihan yakni mulai dari hari nahar atau Hari Raya ldul Adha tanggal 10 Dzulhijjah sampai hari tasyrik tanggal 11-13 Dzulhijjah,” pungkasnya. (Heny)