Bandar Lampung (SL)-Dosen Ilmu Benih Agronomi dan Holtokultura Fakultas Pertanian Unila, Ir. Yayuk Nurmiati M.S., meninggal dunia, Senin 23 November 2020 pagi sekitar pukul 6.00 WIB, di Rumah Sakit Kota Bandar Lampung. Almarhuman dimakamkan dengan prosedur Covid-19.
Kabar berpulangnya dosen Fakultas Pertanian Unila dikalangan ini beredar digroup WA Unila. Pada grup whatsApp juga beredar pesan yang disampaikan oleh adik kandung almarhumah, Bu Sri yang meminta maaf atas segala salah dan khilaf almarhumah semasa hidup.
Dia juga berpesan bagi siapapun yang pernah berinteraksi dengan almarhumah kakaknya, termasuk mahasiswa selama seminggu terakhir untuk menghubungi pihak dekanat agar dilakukan rapid test.
Berikut isi pesan singkat yang beredar di whattsApp grup :
Ass.wr.wb. Yth. Bapak dan Ibu.
Innalillahi wa innailahi rojiun. Telah meninggal dunia sahabat kita Ibu Yayuk Nurmiati. Pagi ini skitar pkl 6.00. (Berita sy terima dari adik kandung B. Yayuk yaitu B. Sri) Dirumah sakit Kota Bandar Lampung dan akan dimakamkan dg prosedur Covid 19. Mhn dimaafkan segala salah dan khilafnya. Semoga Allah SWT mengampuni segala salahnya dan di terima di sisi Nya. Aamiin Yra. Mhn kpd Bapak dan Ibu yg pernah berinteraksi dg beliau termasuk mhs dlm 1 minggu ke belakang dpt melaporkan ke Jur. AGH atau WD2. Untuk dpt Rapid test. Trmksh. Wss.wr.wb.
Jubir Rektor Unila, Nanang Trenggono, dalam jumpa pers di ruang sidang lantai II gedung Rektorat Unila, Senin, 23 November 2020 membenarkan hal tersebut. Nanang mengatakan almarhumah merupakan dosen benih Agronomi dan Holtikultura di Fakultas Pertanian dan Kehutanan.
Dosen Yayuk meninggal pada Senin, 23 November 2020, pukul 06.00 WIB, di rumah sakit di Bandar Lampung. “Iya benar, tapi ia bukan karena tertular dari Pak Rektor,” ungkap Nanang.
Terkait hal itu, pihaknya merasa sempat melakukan kontak dengan yang bersangkutan diimbau untuk melapor kepada pihak jurusan Agronomi dan Holtikultura di Fakultas Pertanian dan Kehutanan atau langsung ke Wakil Dekan II Fakultas Pertanian dan Kehutanan Unila.
Hal itu agar pihak kampus bisa melakukan pemeriksaan rapid test sehingga rantai penyebaran bisa dihentikan. Selain itu, karena Rektor Unila Prof Karomani dinyatakan positif covid-19 beberapa waktu lalu, maka 75 persen kegiatan kampus dihentikan sementara. Hanya 25 persen kegiatan yang tetap dilaksanakan khususnya pelayanan akademik yang penting. (Red)