Bandarlampung (SL) – Asprov PSSI Lampung menetapkan waktu seleksi tim pra-PON pada minggu ketiga November 2018, yakni 24-25 November 2018. PSSI menargetkan untuk memperoleh 44 pemain sebagai pondasi tim pra-PON cabor sepakbola. Rencananya seleksi akan digelar di Stadion Wayhalim.
“Rapat terakhir memang sempat menetapkan seleksi digelar awal November, tetapi kita masih melakukan audiensi dengan Tim Monitoring dan Evaluasi (Moneva) KONI Lampung terkait pelatprov seluruh cabor yang dipersiapkan ke Porwil Sumatera 2019 di Bengkulu dan PON 2020 di Papua,” demikian Manajer Program PON Asprov PSSI Lampung, Adolf Ayatullah, memberi keterangan usai mendampingi Ketua PSSI Eddy Syamsu menghadiri audiensi Tim Moneva di Kantor KONI, PKOR Wayhalim, Jumat (9/11) pagi.
Hadir Tim Moneva KONI diwakili oleh Endang Linirin Widiastuti PhD dan Syamsu Rizal yang menerima bundel program pra-PON dan RAB yang disusun oleh Asprov PSSI Lampung. Seperti diketahui, Program pra-PON PSSI Lampung dimanajeri oleh Adolf bersama co-Manager Akhmad Ariestoteles. Sehari-hari Adolf merupakan Wakil Ketua Umum PSSI sementara Ariestoteles menjabat selaku Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Program PON 2020 menjadi salah satu program prioritas PSSI yang harus segera dijalankan walau hingga saat ini pembiayaan kegiatan masih ditanggung kocek pribadi pengurus. “Saya siap menalangi, siap pinjam-pinjam sana-sini dulu, tetapi memang kita perlu berkonsultasi dengan KONI terkait kepastian pembiayaan karena sepakbola dan PON tentu saja memerlukan dukungan dan kepastian anggaran,” ujar Ketua PSSI Eddy Syamsu dalam audiensi Moneva tersebut.
Tim Moneva mengarahkan PSSI untuk segera mengirimkan SK Penetapan Tim pra-PON dengan melampirkan data prestasi yang sudah pernah diperoleh. “Sesuai peraturan perundang-undangan, KONI mengharapkan setiap cabor dapat memenuhi persyaratan-persyaratan sehingga pemusatan latihan bisa segera dilakukan,” demikian jelas Endang.
Eddy Syamsu menjelaskan sepakbola adalah olahraga kolektif yang melibatkan banyak atlet dan ofisial sehingga terlihat seperti membutuhkan biaya yang besar jika dibandingkan dengan cabor-cabor lain. “Kami memahami, sehingga kami juga berupaya mencari dukungan dari berbagai pihak. Soal materi pemain, Lampung dikenal memiliki bibit pesepakbola yang cukup mumpuni, tetapi kita masih terkendala di penggunaan lapangan latihan dan stadion,” ungkap Eddy dalam audiensi tersebut.
Terkait seleksi pra-PON, Adolf menjelaskan PSSI menyusun Tim Seleksi dengan penanggung jawab Panca Adi Nirwana . Panca merupakan pelatih berlisensi C AFC yang musim ini membawa Lampung Timur menjadi runner-up Porprov. “Kami juga akan melibatkan pelatih-pelatih di Lampung yang ingin terlibat, tetapi memang dijelaskan Ketua PSSI, untuk rintisan awal kita masih terkendala dana. Kita masih mengharapkan militansi kawan-kawan terlebih dahulu karena memang dananya belum ada,” ujar Coach Panca.
Di tempat yang sama, Manajer Adolf menjelaskan sosialisasi seleksi akan segera dilakukan dan konsultasi dengan beberapa pelatih senior terus dilakukan. “Pelatih-pelatih berpengalaman seperti Coach Nasir, Halilintar Gunawan, Santoni Awang, Elie Aiboy, Dino Sefrianto, Isman Jasulmei sudah kita ajak berdiskusi. Kandidat pelatih memang sudah ada beberapa nama, tetapi untuk proses awal kita masih percayakan kepada tim seleksi untuk memulainya,” demikian terang Adolf. (*/rilis)