Bandalampung (SL) – 90 tahun sudah sumpah pemuda diikrarkan oleh para pemuda dari berbagai suku bangsa di Indonesia. Sumpah pemuda menjadi ikrar kebulatan tekad untuk merasa senasib dan sepenanggungan sebagai sebuah bangsa, yakni Bangsa Indonesia dengan berbagai atribut yang melekat, diantaranya adalah bahasa persatuan dan tanah air. Sumpah Pemuda-pun bukan sekedar kata-kata tanpa makna, namun sumpah pemuda adalah satu bentuk ikrar komitmen para pemuda Indonesia guna berkontribusi nyata dan berdarmabakti kepada bangsa dan tanah airnya.
Untuk memperingati 90 tahun Sumpah Pemuda, dimulai pukul 8 pagi 88 orang anak muda berkolaborasi bersama PKS Muda melaksanakan kampanye kreatif selama 8 menit di sekitar jalan Sriwijaya dan Elephant park, Bandarlampung, Ahad pagi (28/10). Kampanye kreatif tersebut berbentuk flash mob atau bergerak secara bersamaan dengan koreografi tertentu dan di iringi dengan musik.
Aktivitas flash mob ini mendapatkan perhatian dari sejumlah orang yang melintasi area tersebut, bahkan tampak terlihat beberapa orang yang berada di taman gajah atau elephant park memvideokan bahkan melakukan live streaming di akun media sosialnya.
Menurut Rofii Chaniago, koordinator PKS Muda, bahwa PKS memposisikan sebagai partainya kaum muda. “Oleh karenanya PKS konsisten mengembangkan kampanye kreatif seperti flash mob yang dilakukan pada ahad kemarin,” tutur Rofii di Bandarlampung, Senin (29/10)
Kecenderungan anak muda hari ini melakukan hal-hal yang kreatif diluar kebiasaan orang-orang dan disukai pula oleh rekan-rekan sebayanya. Sehingga, kampanye kreatif ini menjadi penegasan bahwa PKS tidak kekurangan stok anak-anak muda yang kreatif dan mampu melakukan hal-hal diluar kebiasaan kampanye yang selama ini dilakukan. Artinya PKSpun layak menjadi pilihan anak-anak muda sebagai wadah aspirasi dan menyalurkan bakat-bakat kreatif mereka.
“Jika kampanye kreatif ini terus menerus dilakukan, tidak saja akan meningkatkan partisipasi anak muda dalam politik ditengah skeptisme publik, khususnya anak muda tentang politik, namun diyakini mampu melawan money politic ditengah pragmatisme yang mulai menggejala disetiap momentum demokrasi,” tutur Rofii lagi.
Sementara itu, Yusuf Effendi Koordinator Eksekutif Pemenangan PKS Lampung mengungkapkan bahwa anak-anak muda patut diberikan ruang berekspresi terlebih saat-saat kampanye sekarang ini. “Tidak sekedar didengar aspirasi, saran dan gagasannya, namun juga diberikan ruang berekspresi untuk mengimplementasikan ide dan gagasan tersebut, seperti berkampanye dengan model-model kreatif.
“Anak muda harus diberikan ruang berekspresi termasuk juga dalam berkampanye dan bersosialisasi. Untuk menyasar kelompok milenial, tentunya harus melibatkan milenial juga dalam proses kreatifnya” ungka Yusuf Effendi.
Sebelumnya, masih dalam rangkaian peringatan 90 Tahun Sumpah Pemuda, PKS Muda Lampung juga melakukan aktivitas kreatif dengan Ngopi (Ngobrol Hepi) Bareng Milenial, di GSG DPW PKS Lampung, Sabtu (27/10).
Ngopi Bareng Milenial bertajuk “Milenial Bisa Apa?” ini di hadiri oleh aktivis lintas gerakan, lintas komunitas dan profesi.
Yoso Mulyawan seorang jurnalis milenial memaparkan bahwa ketika salah satu hal yang penting bagi anak muda hari ini adalah bekerja dan berkarya.
“Yang paling penting dalam bekerja dan berkarya adalah bukan dari hasil berupa materi atau uang saja, namun nilai atau makna dari berkerja dan berkarya tersebut. Itu jauh lebih penting,” tutur jurnalis yang juga pegiat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung.
Dalam sambutannya pada Ngopi Bareng Milenial, Sekretaris Umum PKS Lampung, Ade Utami Ibnu bahwa agenda ngopi-ngopi yang dilakukan harus berlanjut agar sama-sama saling tahu isi hati, sama-sama saling belajar dan yang terpenting bisa saling berkolaborasi. “Bisa ganti tempat, kalau sekarang di GSG PKS Lampung yang sering jadi tempat kegiatan semua kalangan, mungkin bisa di Kafe kopinya Mas Ivan dari Komunitas Pecinta Kopi,” kata Ade yang juga Caleg DPRD Lampung Dapil Bandarlampung.
Sedangkan Ivan dari Komunitas Pecinta Kopi menuturkan semua bisa dikolaborasikan, bisa dilakukan bersama. “Semua aktivitas jadi enak kalau dibawa ngopi,” tutur Ivan yang juga seorang Barista. (red)