Palu (SL) -Pasca bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, masyarakat melakukan aksi penjarahan masal di hampir seluruh pusat Pertokoan yang ada di Kota Palu.
Sebagian masyarakat Kota Palu, diduga memanfaatkan bencana gempa, ini sebagai peluang emas untuk memperoleh barang secara gratis, dengan cara menjarah.
Budi Key, dalam beritaKomplit.com menyebutkan berbeda dengan situasi pasca bencana di Lombok yang relatif aman-aman saja. namun di Palu aksi penjarahan oleh masyarakat terlihat marak.
“Ini mungkin karena perbedaan kondisi demografis antara masyarakat Lombok dengan Pal, sekalipun keduanya sama-sama tertimpa musibah yang serupa,” kata Budi Key.
Selain itu, ujar Budi Jey, pasca bencana, banyak masyarakat Palu yang menjarah BBM di SPBU dan juga dengan membajak truk tangki yg ada di jalan. “Sepertinya adanya bencana ini justru dianggap sebagai peluang bagi mereka untuk memperoleh subsidi BBM gratis,” kata Budi yang menyakdikan aksi penjarahan itu .
Truk kontainer juga menjadi sasaran empuk para penjarah. Ada berbagai macam barang berharga yg berhasil digondol oleh mereka dari dalam kontainer, yaitu komoditi dagang seperti sparepart, ban, oli, dll.
Toko-toko minimarket tentu tidak luput juga dari keganasan para penjarah yg menggondol sembako. “Adanya bencana rupanya tidak membuat sebagian masyarakat Palu bertobat dan prihatin, namun justru membangkitkan naluri kriminal mereka untuk menjarah,” katanya prihatin.
Maraknya aksi penjarahan ini kalau dibiarkan akan mengundang menggoda para kriminal dari kota lain untuk datang ke lokasi bencana.
Budi Key menyatakan keputusan pemerintah utuk mengerahkan ratusan pasukan TNI ke lokasi bencana sangat tepat, karena selain untuk menolong korban, juga diharapkan bisa meredam liarnya aksi penjarahan di Palu. “Pepatah yag mengatakan musibah bisa membuat seseorang bertobat. Namun pepatah itu sepertinya tidak berlaku di Palu, karena musibah ternyata justru membuat sebagian orang ada yg malah bangkit nafsu liarnya,” ujarnya
Karena, lajut Budi, bukannya bersyukur karena telah selamat dari bencana, “Tapi berkah keselamatan itu malah digunakan untuk menjarah,” katanya. (Jun)