Palu (SL)-Hingga pukul 19.00 WIB, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) mencatat telah terjadi 152 kali gempa susulan di Donggala, Sulawesi Tengah. Dilansir dari Antara, pada hari Sabtu (29/9/2018) pukul 19.00 WIB, gempa susulan masih terjadi di wilayah Donggala. Kekuatan gempa bervariasi, namun yang lebih dari 5 SR hanya beberapa.
Salah satunya gempa susulan pada pukul 17.30 WIB dengan pusat gempa di 1.43 LS dan 120.20 BT dengan kedalaman 10 kilometer. Pusat gempa berada di 36 kilometer Tenggara Sigi, 60 kilometer Barat Data Poso, 69 kilometer Tenggara Palu, Sulawesi Tengah, dan 96 kilometer Timur Laut Luwu Utara. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Sementara Sebanyak 410 jenazah korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah telah dievakuasi. Ratusan jenazah itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu untuk diperiksa lebih lanjut. “Brimob dan Sabhara sudah melakukan evakuasi, sudah ratusan jenazah di RS Bhayangkara. Telah dievakuasi 410 mayat,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (29/9/2018).
Menurut Dedi, ratusan jenazah itu dievakuasi dari bibir pantai Talise. “Kondisi dievakuasi, sekitar pantai dan yang terlihat,” ucap Dedi.
Dia menambahkan, dari 410 jenazah, 97 jenazah sudah berhasil diidentifikasi. Sementara 30 di antarannya sudah dibawa pulang oleh keluarga. “Yang sudah diidentifikasi 97 jenazah dan 30 di antaranya dibawa pulang keluarga,” tandas Dedi.
Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu, dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/9/2018) menabahkan, data ini dipaparkan dalam rapat koordinasi yang dilakukan di tenda gubernuran Sulteng bersama Sulteng, Mendagri, dan BPBD Sulteng. Sejumlah pejabat melakukan tinjauan ke Palu di antaranya Menhub, Panglima TNI, Menkominfo, Menteri Sosial, Wakapolri.
Saat ini kondisi listrik mati total, sedangkan sambungan telepon selueler berfungsi di beberapa lokasi. “Lebih dari 500 BTS tidak berfungsi akibat pasokan listrik dari PLN terhenti,” katanya.
Selain itu banyak bangunan instansi dan lembaga rusak. Sementara akses menuju Palu sangat terbatas. “Bandara Palu dibuka terbatas untuk kepentingan penanganan bencana,” sambungya.
Dalam rakor di Palu, Menko Polhukam Wiranto meminta agar pemakaman korban meninggal dilakukan secara layak setelah diketahui identitasnya melalui DVI, face recognition, dan sidik jari. Pencarian korban di puing-puing bangunan yang hancur akibat gampa dan terus dilanjutkan.
Sedangkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa akan dibelanjakan di Makassar dan akan diangkut dengan pesawat Hercules menuju Palu. “Kementerian Sosial segera bangun Dapur Umum di 10 tempat pengungsian. Kementerian Kominfo diminta mempercepat pemulihan jalur komunikasi di Sulawesi Tengah,” sambung Ferdinandus. (ant/dtk/jun)