Bandar Lampung (SL) – LBH Bandarlampung mengecam sikap wakil rakyat yang ”mengusir” secara halus para korban penggusuran Pasar Griya Sukarame dari halaman DPRD Bandarlampung.
”Anggota DPRD Bandarlampung seharusnya berjuang membela rakyat kecil,” kata Kadiv Sipol LBH Bandarlampung Muhammad Ilyas , Sabtu (15/9),
Dari laporan warga korban penggusuran, mereka terpaksa meninggalkan lokasi aksi menginap di halaman DPRD Kota Bandarlampung karena para wakil rakyat mengatakan akan dibersihkan Satpol PP. Para wakil rakyat juga membujuk warga agar menerima tawaran Pemkot Bandarlampung untuk tinggal tidak menyewa selama setahun di Rusunawa, Panjang, ujar Ilyas.
”Secara kelembagaan, kami LBH Bandarlampung mengecam sikap anggota Dewan yang secara tak langsung mengusir warga dengan alasan lokasi tersebut akan segera distrilkan,” katanya.
Hal itu, kata Ilyas, membuat warga jadi gelisah mengingat penggusuran tempat dagang dan tinggal mereka oleh pemkot hampir dua bulan lalu masih menyisahkan pilu dan trauma. Nasib 28 KK atau 120 korban penggusuran Pasar Griya makin terpuruk. Sebulan menginap di DPRD Bandarlampung, mereka kini terpaksa kembali hengkang ke Pasar Tempel Sukarame.
Sejak Kamis (13/9), warga terpaksa menempel di kios-kios Pasar Tempel Sukarame. Mereka berharap ada solusi yang tak memisahkan mereka dari akses usahanya selama ini. Rabu (12/9), Ketua DPRD Bandarlampung Wiyadi beserta wakil rakyat lainnya menemui warga. Mereka membujuk warga menerima tawaran Pemkot sekaligus memberitahu akan ada ”pembersihan” oleh Satpol PP.