Menggala (SL) – Ratusan Petani dan Nelayan asal Tulung Seribu, Kampung Ujung Gunung Udik (UGU) Menggala, ngeluruk serta menduduki Kantor Bupati Tulangbawang mulai dari tanggal 13 hingga 14 September 2018, hari ini. Aksi mereka, sebagai bentuk kekesalan terhadap Bupati Tulangbawang Hj Winarti, yang terkesan cuek atas permintaan warga untuk memfasilitasi pertemuan antara warga dengan pihak PT. Waskita Karya sebagai Pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Menurut Koordinator Massa Eliyanto mengatakan, tuntutan warga terhadap PT. Waskita agar membuatkan Jembatan Penyebrangan dan jalan khusus bagi petani dan nelayan mendapat respon dari pihak waskita. Tetapi kata Eliyanto pihak waskita sanggup mengakomodir semuanya namun persyaratanya pemkab Tulangbawang diharuskan ikut serta dengan menjadi fasilitator antara warga dengan perusahaan.
“Waskita sanggup penuhi permintaan kami namun Pemkab harus turut serta sebab nantinya jalan maupun jembatan yang dibuat oleh waskita harus tercatat didalam aset pemerintah,saya sudah kirimkan surat permintan secara resmi namun sampai sekarang belum direspon oleh Bupati tidak jelas apa alasan beliau namun kami sepertinya di cuekin dengan bupati, “keluhnya.
Menurut Eliyanto, akibat tidak diresponya permintaan tersebut oleh Bupati sampai sekarang tuntutan warga belum direalisasikan oleh Waskita, sehingga seluruh warga merugi lantaran hasil panen petani dan hasil ikan para nelayan tidak bisa dipanen.
Oleh sebab itu, Elian tegaskan akan kembali menggelar aksi pada Senin 17/09 disekretariat Bupati, bahkan jika dakam kurun waktu sebulan Bupati masih saja tidak mengubris permintaan tersebut maka pihaknya akan menyegel kantor Bupati. “Kami akan kembali mengelar aksi dengan massa yang besar, dan jika masih saja tidak ditanggapi maka kantor bupati akan kami segel, “ katanya. (fs/jun)