Bandar Lampung (SL) – Hampir genap 1 bulan, warga eks Pasar Griya masih berada di pelataran Kantor DPRD Kota Bandarlaampung dengan mendirikan tenda darurat.
Puluhan warga tersebut sampai Minggu (2/9) sore, masih menunggu adanya respon dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung maupun pihak DPRD.
Mewakili warga, Ketua Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Lampung, Kristina Tia Ayu, menyatakan bahwa pada Senin (3/9), warga eks Pasar Griya akan menunggu audiensi antara Komisi I DPRD Bandarlampung dengan pemkot perihal tuntutan mereka.
“Besok kita tunggu audiensi Komisi I dengan pemerintah. Selasa (4/6) mendatang, tepat satu bulan warga mendirikan posko darurat di depan Kantor DPRD lantaran tidak tahu harus tinggal dimana,” ujar Kristin.
Satu bulan warga di sini, lanjut Kristin, dewan pun hanya sesekali saja menengok dan menegur warga. “Kalau bantuan dari pemerintah kota dan DPRD setahu saya sih tidak ada,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Bandarlampung membenarkan bahwa akan ada audiensi antara DPRD dan pemerintah kota. “Iya kita mengundang pemkot. Jadi besok hearingnya di Komisi I,” kata Wiyadi.
Diketahui, warga akan memindahkan posko darurat ke depan Rumah Dinas Walikota Bandarlampung apabila pemerintah tidak merespon tuntutan mereka. Sebelumnya, dari 3 tuntutan yang diajukan, pemkot tidak menyanggupi permintaan warga eks Pasar Griya terkait lahan rongsok dekat rusunawa. Sementara, tuntutan berkenaan dengan tempat tinggal dan pendidikan disanggupi oleh pemkot.
(net)