Makassar (SL) – Aksi perbuatan tercelah kembali terjadi, kali ini diruang lingkup kepolisian. Salah seorang oknum anggota kepolisian berpangkat Bripda (RI) ini diduga mencoba menyetubuhi gadis berusia 22 tahun di perumahan Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Sulsel, Minggu (22/7).
Insiden ini berawal saat, AM sempat mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Dalam surat itu, tertera biodata AM. Kemudian, pelaku mengambil nomor telponnya.
“Saya curiga nomorku diambil dari biodata SKCK. Nah, tak lama kemudian, Ia langsung menghubungiku untuk janjian bertemu,” ujar AM.
Keduanya pun sudah bersepakat bertemu di kompleks BTP Makassar. Namun, pelaku meminta untuk di jemput di kompleks Villa Mutiara. Kendati korban menolak suruannya lantaran jauh dari rumahnya.
“Setelah bertemu. Kami berdua akhirnya hanya jalan ke salah satu Mal ternama di kota Makassar,” ungkapnya.
Usai keduanya jalan dari Mall, pelaku meminta untuk diantar ke rumah rekannya yang mengarah ke Sudiang. Akan tetapi Bripda RI membelokkan kendaraan tersebut ke kompleks BTP Makassar.
“Dia belok ke BTP. Saya bilang mauka ke warkop, karena kebetulan motorku di rumah temannya jadi saya bilang ke dia antar maka saja ke warkop nanti samaka teman ku ambil motor. Tapi dia tetap ngotot, katanya temani untuk ketemu temannya,” bebernya.
Sesampainya di rumah rekan Bripda RI, lanjut MA, dirinya sempat merasa curiga. Sebab, kondisi rumah kala itu dalam keadaan kosong dan terkunci. Akhirnya, rekan Bripda RI datang untuk membuka pagar dan AM menolak memasuki rumah itu meski AM dipaksa untuk masuk.
“Saat temannya datang buka pagar saya masih menunggu teman saya. Saya takut untuk masuk. Kami cuma berbincang diluar pagar beberapa saat. Tidak lama kemudian, ia mulai mengajak masuk dan saya menolak. Ia mulai menarik tangan saya secara paksa. Saya memberontak disitu,” jelasnya.
Dikatakan oleh AM, di lokasi Bripda RI kembali memaksa dirinya hingga berhasil menariknya ke dalam rumah. Ia lalu mengunci pintu rumah.
Dalam kondisi yang panik, AM berusaha menghubungi rekannya, akan tetapi upayah itu gagal. Sebab Bripda RI merampas telepon genggamnya hingga terjadi cekcok.
Meski dalam keadaan terdesak, AM mengancam Bripda RI untuk berteriak. Ironisnya, Bripda RI tak takut bahkan dengan nekat menampar AM pada bagian pipi.
“Saya sempat dorong, tapi dia malah tendang kakiku. Saya sempat ambil penutup baling kipas angin dan mengancam memukul. Jadi langsung dia buka pintu. Saya langsung ambil motorku. Saya telefon kakakku untuk datang. Pas kakakku sampe dia dan temannya pergi,” lanjutnya.
Atas insiden memilukan tersebut, AM beserta pihak keluarga akan melaporkan perbuatan Bripda RI ke Propam Polda Sulsel.
“Saya akan lapor kejadian ini dengan keluarga di Polda Sulsel,” ancamnya. (net)