Pesisir Barat (SL) – Keluarga besar Koloni Black Soldier Fly (BSF), Indonesia menggelar Gathering Nasional atau pertemuan di Kabupaten Pesisir Barat, yang dipusatkan dikediaman Eka Surya Gunabi Rabi, di Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah pada Sabtu (21/4), sekitar Pukul 10.00 WIB.
Koloni Black Soldier Fly (BSF) Indonesia yang sudah terbentuk sejak lima tahun lalu tersebut merupakan komunitas pembudidaya Maggot (belatung) yang memanfaatkan sampah-sampah organik sebagai media utama.
Hadir dalam pertemuan Koloni BSF tersebut sekitar 30 peserta BSF dari seluruh Indonesia seperti Medan, Riau, Kalimantan dan wilayah lainnya ikut berkunjung ke Kabupaten Pesisir Barat termasuk Provinsi Lampung. Selain itu perwakilan Dinas Perikanan dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Barat yang merupakan salah aatu bentuj dukungan dengan komunitas BSF tersebut.
Disampaikan Eka Surya Gunadi Rabi, yang merupakan tuan rumah pertemuan Koloni BSF sekaligus juga sebagai anggota BSF tersebut bahwa BSF yang merupakan usaha maggot ini berkontribusi besar khususnya pada lingkungan. Karena budidaya Maggot akan banyak menyedot banyak sampah organik. Dalam hal ini pihaknya sengaja mengundang Dinas Peternakan dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Barat karena pada dua instansi tersebut sangat berkaitan dengan usaha Maggot BSF tersebut.
Dijelaskan Eka, kontribusi usaha maggot dengan Dinas Lingkungan Hidup yakni karena budidaya maggot sangat banyak membutuhkan sampah. Sementara Dinas Lingkungan Hidup adalah instansi yang bertugas dalam penataan lingkungan dan mengatasi sampah. Untuk itu antara Dinas Lingkungan Hidup dan usaha maggot sangat berkaitan.
“Pesisir Barat terkait sampah belum menjadi momok besar, namun kita ketahui bahwa Pesisir Barat adalah kota wisata yang diprediksi pada Tahun 2030 yang akan datang akan sama dengan Bali saat ini, sehingga bisa dibayangkan bagaimana sampah yang dihasilkan pada setiap harinya,” papar Eka.
Sedangkan kontribusi usaha maggot terhadap Dinas Perikanan yakni adanya kelompok-kelompok perikanan yang memiliki kolam ikan yang saat ini hampir 80 persen tidak berhasil. Dalam hal ini usaha maggot menyediakan atau memproduksi untuk pakan ikan yang sangat praktis dan ekonomis serta menguntungkan untuk budidaya ikan itu sendiri.
” Dari itu, Dinas Perikanan dan Lingkungan Hidup sangan berkontribusi dalam usaha maggot BSF yang kami geluti. Maggot banyak menyedot sampah, lingkungan hidup pengendali sampah, Dinas Perikanan membutuhkan pakan, dan maggot solusinya,” ujar Eka.
Sementara dalam sambutan dari Dinas Lingkungan Hidup, melalui Sekretarisnya, Imam Habibudin bahwa target Dinas Lingkungan Hidup adalah bersih dari sampah. Adanya informasi terkait Koloni BSF atau produksi maggot ini memberikan salah satu solusi dalam mengatasi tumpukan sampah khususnya sampah organik.
“Kami atas nama Pemkab Pesisir barat mengucapkan banyak terimakasih atas upaya simpatinya para pengusaha maggot, pihak kami pun menyambut baik adanya program dari BSF ini,” papar Imam.
Senada juga disampaikan perwakilna dari Dinas Perikanan, Zepi Sopwan bahwa dengan andanya BSF ini bisa memberikan solusi bagi kelompok perikanan khususnya pada budidaya ikan dan peternak ayam di Pesisir Barat.
Dalam pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Ketua Koloni BSF, Adi Ahmad Apdilah yang merupakan pengusaha bebek sekaligus pencetus BSF di Indonesia. Disampaikan dirinya, bahwa komunitas BSF memiliki lebih dari 50 anggota yang terjadi dihampir seluruh Indonesia termasuk Provinsi Lampung bahkan di Kabupaten Pesisir Barat.
“Didunia, Maggot bukanlah hal baru namun diindonesia maggot ini belum banyak diketahui. Masyarakat belum mengetahui bahwa keuntungan dengan adanya produksi maggot bisa membawa banyak manfaat. Salah satu tujuan utamanya yakni untuk mensenjahterakan para peternak dan Indonesia bersih dari sampah,” pungkas Adi.
Pertemuan tersebut juga dilanjutkan dengan kunjungan kelokasi pembudidayaan maggot milik Eka Surya Gunabi Rabi, mulai dari peleburan sampah organik, penangkaran lalat hitam penghasil telur maggot dan budidaya ayam dengan pakan maggot dan budidaya ikan air tawar. ( Eva)