Bandarlampung (SL)-Junaidi (50), pemilik toko pakaian Jalan Imam Bonjol, Kemiling, Bandarlampung, warga Jalan Persada, Gang Alfatah 2, Kemiling, ditemukan tewas didalam tokonya, Senin (16/4) malam sekitar pukul 19.00
Korban kali pertama ditemukan oleh istrinya Indrayanti, dengan kondisi tergantung didalam toko baju miliknya. “Yang menemukan istrinya, dia masuk toko dan melihat suaminya tergantung,” kata warga di lokasi, Jalan Imam Bonjol, yang macet akibat kerumunan warga menyaksikan peristiwa itu.
Tetangga toko korban menyebutkan, korban yang dikenal ramah itu, terakhir terlihat sekitar tiga hari yang lalu. “Setahu saya korban dikenal baik dan nggak punya masalah di lingkungan maupun dengan keluarga,” katanya.
Petugas Polsek Tanjungkarang Barat, dan Polresta Bandarlampung mendatangi lokasi kejadina. Ruko korban dipasang garis polisi dibagian pintu ruko. Jenazah korban diturunkan kemudian dibawah kerumah duka.
Kapolsek Tanjungkarang Barat, Kompol Hapran mengatakan, bahwa dugaan sementara korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan tali di dalam kamar mandi. “Dugaan sementara korban gantung diri karena depresi. Saat ini jenazah korban sudah dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan,” katanya.
Warga Tewas Di Baypass Masih DI RSUD AM
Mayat yang ditemukan di Jalan Soekarno Hatta (Bypass), Rajabasa, Bandarlampung, pada Senin (16/4) siang. Belum juga ada warga yang mengambil, dan masih berada di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), Lampung.
Pria yang diduga gangguan jiwa itu ditemukan warga di Jalan Soekarno Hatta, Bypass, Rajabasa, Bandarlampung, dikejutkan dengan sesosok pria telungkup bersimbahan lumpur digenagan air. Warga membawanya kepinggir jalan dan menggantikan pakaiannya. Ada juga beberapa warga yang menuntunnya membacakan ayat qur’an sehingga pria tersebut meninggal dunia.
Pria itu ditemukan sedang sekarat, dan dituntun warga dengan lafat ayat suci alquran itu belum diketahui siapa keluarganya. “Masih ada jenazahnya di RSUDAM, sore tadi diantar petugas kepolisian,” kata Rosida, petugas kamar jenazah RAUSAM.
Rosida menambahkan, jenazah tersebut belum diketahui identitasnya. Sementara akan dititipkan di lemari pendingin mayat sambil menunggu keluarganya yang datang. “Belum diapa-apain karena tidak ada keluarganya. Ya sementara dititipkan dulu sampai ada keluarganya. Kalau tidak ada juga, biasanya selama tiga hari jenazah terpaksa dimakamkan,” terangnya. (nik/nt)