Pesisir Barat (SL) – Inisiator pemekaran kabupaten pesisir barat sekaligus tokoh masyarakat setempat Chairulloh AY angkat bicara terkait adanya kabar tentang beberapa satker yang mengesampingkan media lokal didalam momentum akbar HUT pesisir barat.
HUT kabupaten pesisir barat yang diketahui jatuh pada tanggal 22 April setiap tahunnya, pemkab pesisir barat secara rutin menggelar berbagai event, mulai dari parade budaya yang dimotori oleh Dinas Pariwisata serta beragam perlombaan yang motori oleh Dinas Pemuda dan Olahraga.
Diberagam kesempatan Bupati pesisir barat Hi.Agus Istiqlal selalu mengajak peran serta media untuk mengekspose kegiatan pemkab serta pembangunan yang ada di pesisir barat.
“Media harus tampil bersama pemerintah, tentu secara profesional saling sinergi mengekspose program serta pembangunan agar kabupaten kita lebih dikenal lagi di dunia,” sampai Bupati disetiap kesempatan.
Namun berbalik yang tersaji diperingatan HUT pesibar ke V, terutama yang dirasakan PWI perwakilan Pesisir barat.
“Secara resmi kita tidak ada undangan ataupun Mou dari panitia HUT dan satker terkait, ini merupakan problem kita anggap, satket terkait harus ada kebijakan terhadap peranan wartawan. Saya atasnama PWI pesibar tidak menyalahkan rekan-rekan wartawan jika ekspose terkait kegiatan HUT pesibar sangat minim, itu kelalaian (mereka),” ucap ketua PWI pesibar Agustiawan (15/4/2018).
Hal senada diungkapkan Chairulloh AY salah seorang tokoh masyarakat pesibar, menurutnya panitia HUT ataupun satker terkait semisal terutama Dispora harus merangkul media.
“Dispora harus merangkul media, itu tidak bisa ditawar. Momentum HUT pesibar ini bersifat sakral, oleh karenanya segala bentuk kegiatan atau event-event yang membawa nama baik kabupaten pesibar harus diekspose ke dunia luar, tak menutup kemungkinan karena media lah kabupaten kita bisa go-Internasional,” Kata Chairullah melalui sambungan ponselnya (15/4/2018).
Saat disinggung terkait minimnya anggaran,karena pemkab pesibar sedang membangun komplek perkantoran, Choirul menganggap alasan anggaran tidaklah tepat.
“Oke-oke saja minimnya anggaran adalah salahsatu kendala, tetapi demi kemajuan daerah kita para satker harus mampu bertindak bijak, ambil kebijakan lah, jadi orang jangan kaku, apalagi ini untuk kemajuan daerah jangan sungkan merangkul media,” tegas Chairul. (rls)