Muara Enim (SL)- Warga Desa Pulau Panggung Kecamatan Tanjung Agung, Tanjung Enim Muara Enim, Sumatera Selatan. Lampung Selatan protes dan mengeluhkan keberadaan tambang batubara yang diduga milik PT. Global.
Pasalnya, pengolahan tambang dengan menimbulkan bara api. Kepulan asap menjadi polusi dan pencemaran udara di wilayah sekitar. Bahkan kobaran api yang tidak kunjung padam dan menjalar, merusak lahan warga.
Sebagian warga sudah mempertanyakan pencemaran dan polusi yang ditimbulkan ke pihak perusahaan, namun tidak ada realisasi atas permasalahan tersebut.
Syahril, pemilik lahan yang bersebelahan dengan lahan tambang tersebut, mengatakan bahwa lahan miliknya menjadi imbas kerusakan dari api yang menjalar dari lahan milik PT. Global. Selain itu, bara api yang tidak bisa padam tersebut, menimbulkan asap hitam sehingga mencemarkan udara di wilayah tersebut.
“Saya sudah beberapa kali menemui pihak perusahaan guna meminta pertanggungjawaban atas kerusakan yang ditimbulkan, tapi tidak mendapatkan solusi,” ujar Syahril, Senin (12/02/2018).
Masih kata dia, bahkan pihaknya sudah sudah berupaya untuk memadamkan bara api yang semakin memasuki lahan kebun karet miliknya, namun tidak kunjung padam. Bahkan semakin menjalar hingga merusak sebagian lahan miliknya.
“Kami sudah upaya mematikannya, tapi tidak bisa juga. Mungkin karena peralatan kami yang terbatas. Kalau begini terus, lahan saya bisa hancur. Itu bagian dari mata pencarian saya,” katanya.
Dia menambahkan jika kobaran bara api milik perusahaan tersebut sudah terjadi bertahun-.tahun.
Sementara pihak PT Global melalui Ronal selaku kuasa penanganan lahan hingga berita ini diturunkan, belum bisa dihubungi. (Aan/Jun)