
Bandarlampung (SL)-Warga Bandarlampung, terutama yang kerap melintas di Jalur dua Way Halim-Korpri, Bay Pas-Jalur Dua, dan sebaliknya mulai kesal akibat kemacetan arus lalu lintas (Lalin), di depan Transmart. Kemacetan dipicu pintu masuk yang berada di bagian tengah, sementara pintu keluar Transmart berada di ujung jalan flyover satu arah dari Bay Pass-Korpri, dan jalur putar bawah flayovet.
Akibatnya marak parkir liar diatas trotoar diseberang transmart, trotor bagain kiri, jalan samping Transmart, hingga jalan ke arah Arif Rahmat Hakim. “Ini bagaiamana managemen transmart, jangan hanya memikirkan bisnis, tapi juga harus perhatikan kepentingan umum. Jalan umum bukan milik transmart, ” kata Rijal, warga Korpri, yang kesal karena terjebak macet di ujunh flayover, menuju Way Halim.
Warga dari luar daerah yang melintasi jalan Soekarno Hatta, menuju Kedaton, Way Halim, Kimaja, MBK, harus memutar jalur flayover Kimaja, atau ke Kalibalok, jika menuju Tanjungkarang, atau Telukbetung, dan sekitarnya. “Herannya kok Dishub, dan Satlantas ga ada disini. Penempatan pintu masuk dan keluar transmart itu salah, justru mengunci jalur, ” kata Dedi, warga Way Halim, yang mengaku makan satu jam mau pulang kerumah, terjebat antri di depan transmart.

Informasi yang dihimpun sinarlampung.com, transmart belum melakukan rekayasa lalulintas, dan ijin amdal lalulintas di Kepolisian Polresta Bandarlampung. “Setahu kami, Proses rekayasa tidak melibatkan Pokresta Bandarlampung. Biasanya melalui Dishub, sepertinya mereka melalui managemen pusat, ” kata Wakasat Lantas Pokresta Bandarlampung, AKP Ridho Rafika, saat ditanya soal rekayasa lalulintas jalan depan transmart.
Menurut dia, jika sudah mengganggu jalur lalulintas, maka jalur akan ditertibkan. “Yang pasti hingga kini, Satlantas Polresta belum diajak kordinasi terkait jalur itu. Sepertinya kantong parkir disana juga masih terbatas. Idealnya, harus ada sela jalur pintu masuk agar tak mengganggu lalulintas umum, ” katanya.
Hingga kini, tidak pernah terlihat petugas Dishub Kota Bandarlampung dilokasi tersebut. “Jalan Teuku Umar-Zainal Abidin Kedaton Bandarlampung mulai lancar setelah Jembatan layang (flyover) depan Mall Boemi Kedaton (MBK) rampung, kini kemacetan baru terjadi jalur flyovet Way Halim-Korpri, pemicunya mall transmart. Pak Wali harus dengar soal ini, ” kata Elvie, warga Sukarame, kesal.
Petugas di pintu masuk dan pintu keluar transmart, mengakui sperti kebijakan jalur keluar masuk kendaraan ini salah. Tapi mereka hanya pihak pengelola retribusi, bukan manajemen. “Nggak tau kami pak, semua kebijakan managemen, saya tidak tahu, ” kata petugas penarik retribusi dipintu keluar transmart. (nt/*/jun)