Kopi menjadi salah satu minuman populer di Indonesia. Penggemarnya, mulai dari anak muda hingga orang tua menyukai minuman yang terkenal dengan warna hitam dan rasa pahit ini.
Hal itu pun mendorong konsumsi kopi di dalam negeri cukup besar. Menurut data International Coffee Organization (ICO), konsumsi kopi di Indonesia mencapai 5 juta kantong berukuran 60 kilogram pada periode 2020/2021.
Jumlah itu meningkat 4,04 persen dibandingkan pada periode sebelumnya, yakni sebesar 4,81 juta kantong berukuran 60 kg. Konsumsi kopi di Indonesia pada 2020/2021 pun menjadi yang tertinggi dalam sedekade terakhir.
Lebih lanjut, konsumsi kopi Indonesia menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Indonesia berada di urutan kelima atau di bawah Jepang yang konsumsi kopinya mencapai 7,39 juta kantong berukuran 60 kg.
Sedangkan, produksi kopi Indonesia mencapai 774,6 ribu ton pada 2021. Nilai tersebut naik 2,75% dari tahun sebelumnya yang sebesar 753,9 ribu ton.
Berdasarkan provinsinya, Sumatera Selatan menjadi wilayah produsen kopi terbesar di Indonesia lantaran menghasilkan 201,4 ribu ton. Setelahnya ada Lampung dengan produksi kopi sebesar 118 ribu ton.
Produksi kopi di Sumatera Utara sebanyak 76,80 ribu ton. Sementara, Aceh dan Bengkulu masing-masing menghasilkan kopi sebanyak 74,20 ribu ton dan 62,40 ribu ton.
Efek Buruk Kopi Bagi Kesehatan
Sebelum membahas manfaatnya, sebaiknya ketahui terlebih dahulu dampak buruk kopi bagi kesehatan.
Kopi memang diakui dapat meningkatkan energi dalam jangka waktu yang singkat. Namun, ketika minum kopi pada hari berikutnya akan terasa berbeda pada hari sebelumnya. Efeknya lebih terasa pada hari pertama saat meminum kopi.
Kopi juga berefek kecenderungan yang membuat kecanduan atau ketagihan. Inilah yang biasa disebut kelelahan adrenal-adrenal exhaustion.
Kemudian seseorang yang sedang mengonsumsi obat, tidak disarankan meminum kopi. Sebab, akan bertolak belakang terhadap penyembuhan obat. Efeknya akan mempengaruhi tubuh secara tidak langsung. Hal itu akan berdampak serius karena kopi otomatis memblokir kinerja obat di dalam tubuh.
Tak hanya itu, zat kafein pada kopi akan mengganggu fungsi adenosine pada otak. Zat kimia untuk memberikan efek menenangkan (tenang) tidak berfungsi secara maksimal.
Kopi juga dipercaya bisa meningkatkan pembuluh darah. Hal ini terjadi karena meningkatnya level cortisol dalam darah.
Jangan memberikan kopi kepada anak kecil karena mereka akan sulit mencernanya. Liver anak belum mampu menetralisir kafein dan bisa mengendap di tubuh selama 4 sampai 5 hari. Hal ini akan menyebabkan anak akan sukar tidur dan penuh gelisah.
Wanita hamil disarankan menjauhkan kopi dimana akan mempengaruhi janin bayi, menghindari premature dini dan juga mengurangnya berat si bayi ketika melahirkan.
Efek buruk kopi lainnya yaitu dapat memperburuk sel sperma, kopi juga dapat berdampak rusaknya gigi yang berakibat kuning dan juga kebusukan gigi.
Efek kopi lainnya yaitu meningkatkan gula darah. Maka bagi penderita diabetes tidak disarankan mengkonsumsi kopi.
Kopi juga diketahui dapat menurunkan tekanan darah dan jantung, juga berdampak seringnya buang air kecil yang mana hal ini sangat mengganggu bagi kelangsungan asupan mineral dan nutrisi yang baik untuk tubuh. Efek ini menimbulkan tubuh menjadi kurang mineral dan cairan, terutama kekurangan akan Vitamin A, B dan C.
Tapi walau bagaimanapun mengkonsumsi kopi dalam porsi yang wajar (misal 1x sehari) merupakan hal yang baik, untuk sekedar menghilangkan kantuk/ngantuk, namun disarankan jangan minum kopi jika memang tidak diperlukan. Efek kopi di atas akan timbul jika anda meminumnya secara berlebihan setiap harinya.
Kopi Ternyata Bermanfaat Bagi Penderita Asma

Setelah membahas data kopi dan efek buruk bagi pengonsumsinya, kopi ternyata bermanfaat bagi penderita asma.
Dikutip Halodoc, bagi pengidap asma, efek kafein pada kopi punya manfaat untuk merilekskan otot pernapasan sehingga memungkinkan dapat membuat saluran pernapasan lebih lancar.
Meski kandungan kafein pada kopi baik untuk melancarkan saluran pernapasan (meredakan gejala dan mengurangi frekuensi kekambuhan), bukan berarti pengidap asma bisa mengonsumsinya secara berlebihan.
Batas aman konsumsi kafein bagi penderita asma normalnya adalah 1-2 cangkir dalam sehari. Apabila pengidap asma mengonsumsi kopi terlalu banyak, justru akan menimbulkan gangguan pada organ jantung dan lambung, seperti sakit kepala, pusing, mual, detak jantung lebih cepat dan tak beraturan hingga sesak napas.
Jadi artinya kopi bisa bermanfaat bagi penderita asma asalkan dikonsumsi dengan batas wajar.
Untuk antisipasi terjadinya kekambuhan, jangan lupa untuk selalu stok persediaan inhaler.
Nah itu tadi soal manfaat kopi bagi penderita asma. Semoga artikel ini bermanfaat !!!
(Tam)