
Bandarlampung (SL)-Pelayanan TASPEN Lampung, sangat mengecewakan dan tidak sesuai dengan iklan layanannya yang akan memproses dengan cepat. Pelanggan mengaku terzolimi.
Berdasarkan pemantauan Sinarlampung.com, sejak Selasa dan Rabu (19-20/02/2018), pelayanan TASPEN, Jl. Drs. Warsito sangat menyedihkan. Nasabah yang sebagian besar orangtua dan baru ditinggal keluarga meninggal dunia, harus mengalami kesusahan dengan pengurusan berkas yang sangat lambat.
Berbagai hal ketidak profesionalan di Kantor TASPEN Lampung ini disebabkan minimnya karyawan yang bertugas. Dengan alasan banyak karyawan yang keluar kota (tanpa ada petugas pengganti, (red), dan kerap rusaknya jaringan kabel kantor menjadi alasan.
Mirisnya hal ini sudah terjadi beberapa hari ini. Menyebabkan banyak orangtua yang juga dari luar kota, harus bolak-balik ke kanror TASPEN ini. Petugas ketika dikonfirmasi tentang hal ini oleh nasabah, dengan tidak ber-prikemanusiaan menjawab: berkasnya diambil lagi saja (dengan maksud kalau tidak mau menunggu).
Padahal beberapa nasabah sudah beberapa hari datang dari pagi dan pulang sore karena mengurus berkas.
Menurut salah seorang nasabah, Firman, asal kota Metro, dirinya mengurus pensiunan orangtuanya yang guru, dan meninggal dunia. “Saya kesini bersama ibu saya, untuk mengurus pensiunan janda karena bapak saya meninggal Bulan Oktober, empat bulan lalu, ini zalim namanya,” ujarnya.
Selain Firman, pihak yang enggan disebutkan namanya, berasal dari Kotabumi, Lampung Utara, mengatakan kalau ia dan ibunya naik motor dari kotabumi untuk mengurus pensiunan janda. Namun, ujarnya, sudah beberapakali ini mondar-mandir dari Kotabumi, dan selalu ada yang kurang.
“Selain itu juga kepengurusannya sangat lambat. Alasannya server rusak, kalau rusak kenapa sudah dua hari ini tidak diperbaiki. Mana yang katanya pelayanan cepat di TASPEN. Ini sama saja dengan kebohongan publik,” ujarnya.
Sinarlampung.com juga memantau kepengurusan berkas bisa sampai satu jam. Mirisnya pihak TASPEN tidak memberikan informasi berula pengumuman apapun. Nasabah yang bertanya karena sudah terlalu lama menunggu, barulah diberitahu kalau sedang terjadi masalah dimesin server.
Dengan nada tanpa bersalah menyatakan tidak jelas sampai kapan persoalan ini ada jalan keluarnya. Bahkan mengagalkan besok saja datang lagi.
Yang sangat memprihatinkan, nasabah yang hari sebelumnya datang, juga disampaikan agar datang lagi saja besok.(Gunawan)