Bandar Lampung (SL)-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung targetkan Lampung menjadi Provinsi Layak Anak di tahun 2020. Untuk itu, pentingnya peran orang tua dalam penanganan pola asuh anak yang baik dalam menyiapkan generasi masa depan bangsa demi mewujudkan Lampung Provinsi Layak Anak.
Demikian disampaikan Nunik pada pembukaan acara Seminar Gerakan Peran Ayah Dalam Pengasuhan Anak, Dalam Rangka Hari Keluarga Nasional ke- XXVI Provinsi Lampung Tahun 2019, di Hotel Novotel, Selasa (16/7/2019).
Dikatakan Nunik, bahwa peran orang tua dalam mengasuh anak-anaknya menjadi hal yang paling signifikan untuk menjadikan Lampung Provinsi Layak Anak bisa terwujud. Baik di tingkat Kabupaten maupun Kota, juga harus berupaya keras untuk menerapkan implementasi pola asuh anak oleh orang tua serta dukungan dari lingkungan yang baik,” ujarnya.
“Jika kita menyiapkan generasi kita dengan baik, pendidikannya lengkap, pengasuhannya baik, itu sama dengan menyiapkan masa depan kita dengan baik pula,” ujarnya.
Menurut Nunik, orang tua harus memberikan contoh yang baik serta pola asuh yang baik. Karena apa yang dilakukan para orang tua akan direkam oleh anak-anak mereka.
“Ini akan direkam dalam ingatan oleh anak-anak kita. apa yang orang tua mereka lakukan seperti adab dengan orang lain, bersikap dengan orang lain, bagaimana menyikapi dan menyayangi diri sendiri, bagaimana bersikap kepada orang tua, menyayangi saudaranya dan juga seterusnya pasti terekam kuat. Begitu juga dengan peran seorang ayah yang sangat diperlukan untuk menerapkan kedisiplinan terhadap anak,” katanya.
Nunik menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat yang terkait, agar memberikan pola asuh yang baik untuk anak.
“Nanti kita berkolaborasi antara Pemprov Lampung, BKKBN, Ormas dan organisasi lainnya yang terkait, karena semua berkepentingan untuk memberikan pola pengasuhan terbaik untuk anak. Untuk menuju Provinsi Layak Anak, kita ingin semua elemen dan semua pihak turun tangan dalam mewujudkan hak-hak anak dan menjauhkan anak-anak kita dari kekerasan. Mari bersama-sama kita memberikan yang terbaik untuk anak-anak di Provinsi Lampung,” katanya.
Pada kesempatan itu, Nunik juga menekankan bahwa apabila ada warga melihat kejanggalan perlakuan kepada anak atau melihat serta mendengar kasus-kasus anak di lingkungan sekitarnya, untuk langsung dilaporkan dengan pihak terkait dan juga pemerintah. Karena menurut Nunik, pelaku kekerasan terhadap anak paling dekat justru berada di lingkungan sekitarnya, tak terkecuali di dalam keluarga.
“Laporkan kepada kepala desa, camat, atau aparat setempat. Kita juga akan luncurkan hotline sehingga setiap saat bisa melapor,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Lampung, Bayana mengatakan untuk mewujudkan Lampung sebagai Provinsi Layak Anak, salah satu indikatornya yakni dengan adanya sekolah ramah anak dan juga puskesmas ramah anak.
“Anak-anak yang berada dalam lingkungan sekolah itu tidak boleh ada yang namanya bullying diantara pelajar,” ujar Bayana.
Bayana juga mengatakan, tahun depan Provinsi Lampung akan menyediakan “Rumah Aman” bagi perempuan dan anak yang mengalami kasus kekerasan. Rumah aman ini akan melakukan pendampingan, baik dalam memberikan konseling untuk membantu korban secara psikis, hingga ke pendampingan hukum jika korban harus melalui proses hukum. “Pendampingan dilakukan sampai psikisnya benar-benar dinyatakan sehat, sambil menunggu langkah apa selanjutnya yang terbaik diambil untuk penanganan si korban,” jelas Bayana.
“Bapak Gubernur dan juga Ibu Wakil Gubernur yang semangat mewujudkan Kabupaten/Kota Provinsi Lampung ini menjadi Provinsi Layak Anak dan juga ramah perempuan. Tahun mendatang kita akan memiliki satu rumah aman,” katanya.(Rls)