Lampung Selatan (SL) – Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali erupsi, Senin (11/9/2023) sekira pukul 08.42 WIB. Tinggi Kolom abu vulkanik teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 1.157 meter di atas permukaan laut.
Gunung di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung ini sebelum telah erupsi Minggu (10/9) kemarin, sekitar pukul 12.36 WIB. Tinggi kolom abu yang disemburkan sama seperti yang terjadi hari ini.
Sementara, kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi sekitar tiga menit 52 detik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan, Erupsi yang terjadi hari ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi lebih kurang 3 menit 28 detik.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi, Senin (11/9) membenarkan bahwa pada hari ini Gunung Anak Krakatau kembali erupsi.
“Tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 1.157 meter di atas permukaan laut, dengan durasi kurang lebih tiga menit dua detik,” kata Andi Suardi.
Ia mengatakan kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm.
Dia mengatakan permukiman terdekat dari Gunung Anak Krakatau, berada di Pulau Sebesi yang berjarak 16,5 kilometer.
Andi mengimbau masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius lima kilometer.
“Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada Level III, Siaga, dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung, tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer,” katanya. (*)