Jakarta (SL) – Ramainya pemuda dan para mahasiswa di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, membuat jalan menjadi cukup tersendat. Orasi demi orasi dihaturkan para mahasiswa terkait lemahnya nilai Rupiah.
Koordinator Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Dwi Panjul menyatakan, dirinya membawa mahasiswa Uhamka dan Universitas Muhammadiyah Jakarta untuk menyampaikan aspirasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Tadi kita jalan ke Istana, lalu orasi seperti biasa. Rupanya memang sudah ada juga beberapa komunitas mahasiswa, kami pun semakin terpacu menyuarakan keadilan,” jelasnya saat ditemui di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Jumat (14/9).
Panjul menyampaikan ada tiga tuntutan yang ingin disuarakan dalam orasi kali ini. Pertama, tuntutan untuk Jokowi dan JK dapat menstabilkan dan menguatkan nilai Rupiah agar tidak selemah sekarang.
“Kami tadi ingin dengar statement Jokowi agar bisa memberikan jaminan dapat memperkuat Rupiah terhadap Dolar. Jangan hanya bicara solusi tapi berikan bukti,” tegasnya.
Kedua, Panjul ingin Jokowi dapat menstabilkan harga pangan pokok seperti tempe atau barang impor agar tidak melonjak tajam. Ketiga, tuntutan Panjul dan teman-teman yakni tidak ada larangan beraspirasi atau menyampaikan suara.
“Kita sudah koordinasi sama Polda, ya kami kegiatan hanya dari pukul 13.00 WIB sampai 18.00 WIB. Itu diperbolehkan asal tidak ricuh ya, kami kan dengan damai,” tuturnya.
Namun, Panjul tidak menyangka pihaknya ternyata dibenturkan dengan para pendukung Jokowi. Sehingga, dirinya mengambil langkah untuk menarik massa ke Taman Ismail Marzuki.
“Iya tadi ada yang ngaku dari mahasiswa se-Jabodetabek yang mendukung Jokowi, kita dibenturkan. Kami menarik diri agar tidak timbul gesekan, kami ingin aksi kami penuh damai saja,” pungkasnya. (Jawa Pos)