Lampung Timur (SL)-Asik memancing, Rusli (55), warga Desa Tajilela, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, tewas teggelam akibat terperosok di lubang bekas galian pasir di Desa Labuhanratu, Kecamatan Pasirsakti, Lampung Timur, Minggu 16 Agustus 2020 sekitar pukul 08.30 Wib pagi.
Informasi di lokasi kejadian, korban berangkat dari rumah pukul 05.30 WIB bersama 17 orang rekannya, dengan tujuan ke Pasirsakti untuk mancing ikan di areal lubang bekas galian pasir di Desa Labuhanratu, dengan menumpang mobil Grand Max.. Sesampainya di lokasi, korban bersama rombongan sempat istirahat 30 menit. Setelah itu, korban dan rekan-rekannya berpencar mencari lokasi mancing.
Namun, beberapa saat kemudian warga sekitar memberi tahu para pemancing tentang adanya orang tenggelam di lubang bekas galian pasir. Setelah dicek, ternyata yang tenggelam adalah Rusli dengan posisi tertelungkup di dalam air dengan ketinggian air selutut orang dewasa. Saat ditemukan, korban sudah tidak bernyawa.
Warga kemudian melaporkan kasus itu ke Polsek Pasirsakti. Taka lama kemudian, Tim Polsek dan Koramil Pasirsakti menuju lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban. Mayat korban sempat dibawa ke Puskesmas Pasirsakti guna mendapat visum.
Kapolsek Pasirsakti AKP Rizal Effendi mengatakan mayat korban ditemukan tenggelam di lubang bekas galian pasir Desa Labuhanratu, Minggu 16 Agustus 2020 sekira pukul 08.30 WIB. Korban diduga terperosok ke lubang galian pasir saat mancing ikan.
“Dari keterangan kerabatnya, korban berangkat dari rumah pukul 05.30 WIB dengan tujuan ke Pasirsakti untuk mancing ikan di lubang bekas galian pasir di Desa Labuhanratu. Berangkat bersama 17 rekannya dengan menumpang mobil Grand Max,” kata Kapolsek.
Sesampainya di lokasi, lanjut Kapolsek, korban bersama rombongan sempat istirahat 30 menit. Setelah itu, korban dan rekan-rekannya berpencar mencari lokasi mancing. Dari keterangan kerabatnya, korban memang mempunyai riwayat penyakit darah tingg.
“Hasil keterangan dr. Siswo Utomo, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda luka akibat benda tumpul atau kekerasan. Korban diduga meninggal akibat kekurangan oksigen dan selanjutnya jenazah diserahkan kepada pihak keluarga korban, ada riwayat darah tinggi. Jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Keluarga korban menolak dilakukan otopsi,” kata Rizal Effendi. (wahyudi/Red)