Tanggamus, Sinarlampung.co – Indikasi mark-up dan KKN dalam pengadaan bibit pinang, selain itu adanya dua sumber dana untuk satu kegiatan di pekon Tegineneng, kecamatan Limau, Tanggamus dalam pengelolaan dana desa tahun anggaran 2022.
Berdasar laporan warga dan data yang di himpun, di tahun 2022 di pekon Tegineneng untuk item Pembinaan Kemasyarakatan Pengadaan/Penyelenggaraan Pos Keamanan Desa (pembangunan pos, pengawasan pelaksanaan jadwal ronda/patroli dll) dianggarkan Rp. 22.575.000. dan di bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa Jasa Honorarium/Insentif Pelayanan Pekon sebesar Rp. 91.363.636 dan Bantuan PKK serta Karang Taruna Rp 40.200.000 .
Di Bidang ketahanan pada pos Peningkatan Produksi Peternakan, Jumlah alat produksi dan pengolahan peternakan yang diserahkan (Peningkatan Produksi Peternakan (Alat Produksi dan Pengolahan Pertanian, Kandang, dll) dianggarkan Rp. 185.955.000, direalisasikan untuk pengadaan bibit pohon pinang yang di koordinir oleh CV. Lamon sebagai penyedia bibit untuk se – kecamatan Limau.
Terkait hal tersebut Suroso ketua BHP (BPD) Pekon setempat saat di temui awak media memberi keterangan yang diketahuinya karena selama kepemimpinan kepala pekon Ajis Muslim BHP tidak pernah mendapatkan arsip APBDes.
“Secara reel saya tidak tahu menahu terkait program di tahun 2022, karena kami hanya di butuhkan saat MUSDUS (Musyawarah Dusun) dan MUSDES (Musyawarah Desa) saja itu untuk perencanaan saja setelah jadi APBDes kami tidak di beri copyannya, malem diantar untuk minta tanda tangan pagi dah di tunggu mau segerah di setor ke Pemda katanya, saat di minta arsip atau copyannya selama ini gak pernah di kasih” terangnya. (Sabtu, 23 September 2023).
Dikatakan untuk ketahanan pangan ada 2 skala prioritas saat MUSDES dan yang dipilih oleh Pekon Tegineneng penanaman pohon pinang karena sudah di sepakati satu kecamatan.
“saya tidak tahu anggarannya berapa yang jelas kami mendapat 40 batang per rumah sementara di pekon kami ada 320an rumah dan itu dibagi rata, karena ada wacana penanaman di pinggir jalan Sepajang pekon kami ada yang menerima 35-38 batang. Ini sudah di sepakati satu kecamatan bang,” pungkasnya.
Ditempat berbeda Ajis Muslim Kepala Pekon Tegineneng juga memberikan keterangan kepada sinarlampung.co terkait anggaran tersebut.
” jangan asal tembak bang, begini sebenarnya, untuk pos ronda itu saya ambil dari bekas taman wisata yang gagal untuk BUMDES pekon kami, jadi item itu kami alihkan untuk pemasangan spandek di depan kantor Pekon, karena saat itu masih pandemi sekalian buat posko Covid kan juga untuk kepentingan masyarakat, terkait anggaran untuk PKK dan karang taruna masing-masing hanya 5 juta bukan 40 juta data yang Abang dapat salah itu” terangnya.
Dikatakan Muslim untuk pengadaan bibit pinang merupakan kesepakatan 9 pekon yang ada di kecamatan Limau dan sudah mendapat arahan dari pendamping desa serta persetujuan dari dinas-dinas terkait.
“Untuk kecamatan Limau pada bidang ketahanan pangan telah di sepakati adanya budidaya pinang, sementara untuk pekon kami dengan anggar Rp. 185.955.000 mendapat 12.600 batang untuk 320 rumah masing-masing mendapat 40 batang. Terkait harga per batang saya tidak tahu berapa, karena itu satu paket Glondongan dari bibit , pembinaan, penanaman, pemeliharaan dan produksi. Bibit pinang ini juga sudah bersertifikasi dan ini tugasnya CV Lamon. Nanti saya kasih nomor direkturnya silahkan Abang konfirmasi langsung. Karena memang itu sudah menjadi program pekon di kecamatan Limau dan sudah diketahui dinas-dinas terkait” Kata Muslim
Muslim juga mengatakan bahwa SPJ sudah di periksa Inpektorat Tanggamus dan Laporan Hasil Pemeriksaan akan segera di keluarkan.
“Seperti nya terkait anggaran dana desa pekon kami tidak bermasalah karena SPJ sudah di Inpektorat dan dalam waktu 2 Minggu kedepan LHP nya segera di terbitkan,” pungkasnya.
Saat sinarlampung.co survei lapangan di ketahui ukuran spandek+baja ringan berukuran 9×10 meter, dan diketahui untuk penanganan Covid ada anggaran tersendiri. Saat di tanyakan harga permeter untuk pemasangan kepada salah satu pengusaha mengatakan.
“Biasanya saya pasang terima beres itu per meternya 150-180 ribu bang.” Terangnya.
Suparno salah satu penjual bibit pinang saat ditemui awak media mengatakan harga bibit pinang hanya berkisar Rp 2500 – Rp 3500 per batang.
” untuk varian Pandang Wangi itu hanya 2500 dan untuk Varian Batara Rp 3500 saya jual sampai Bengkunat sana” terangnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Melalui pesan WhatsApp mengatakan
“Ketahanan pangan kok pinang? Kalau pinang itu ke ranah perkebunan bukan Dinas kami, Kalau berjalan bagus maka potensi pengembangan pinang gaya HKM” terang Catur
Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura mengusulkan Penguatan Ketahanan Pangan Nabati dan Hewani ke Dinas PMD sebagai bahan penggunaan dana desa 20% untuk Ketahanan Pangan sesuai dengan Permen Desa No. 8 Tahun 2022 Tentang Prioritas Dana Desa Tahun 2023.
” Semua tergantung musyawarah Yang pasti seandainya ada di pedoman umum penggunaan dana desa maka diperbolehkan,” pungkasnya.
Sampai berita ini di terbitkan Inpektorat, Dinas Peternakan dan Perkebunan, PMD serta Direktur CV Lamon belum dapat di konfirmasi. (Wisnu)