
Bandarlampung (SL)-Pada masa kejayaan musik rock, tahun 1970-1980-an, para pemusik rock bisa dihitung jari. Segelintir musisi rock top masa itu adalah Sam Kemala, Dedi Starela, Hary Kohar, Khairul dan lainnya. Setiap tampil, para pemuda antusias mengerubungi show mereka.
Sam Kemala yang telah berusia kepala enam mengatakan belajar musik secara otodidak. “Kami waktu itu belajar musik hanya mengandalkan telinga, otodidak, hanya lewat mendengarkan dan menyimak lagu-lagu rock dunia,” katanya.
Hal itu dibenarkan pemusik rock seangkatannya, yakni Wanda dan Khairul. Mereka belajar musik dan nyanyi secara otodidak. “Dulu, tak ada yang mengajar musik, apa lagi musik rock, kami belajar sendiri dengan menyimak dari kaset,” kata Hary Kohar.
Namun, dengan hanya bermodalkan talenta, mereka bisa tampil bermain musik sebagaimana rup-grup rock terkenal masa itu. Belum lagi peralatan yang dipakai, kata Sam Kemala dan Wanda, semuanya serba akustik. Sehingga, semua harus benar-benar dikuasai.
Bahkan, mereka pernah tampil “ngerock” dengan pengeras suara toa.
Mereka kagum dengan perkembangan teknologi musik. Banyak tambahan peralatan yang dapat menyempurnakan suara musik dan vokal. “Jauh sekali perkembangan peralatan musik dan sound system saat ini,” kata Wanda.
Mereka akan kembali tampil dalam usia yang kini sudah tidak muda lagi di Hotel Sahid, Jl. Yos Sudarso, Kota Bandarlampung, Senin malam (15/1/2018). Para “suhu” musik rock Lampung itu bak mimpi bisa kembali tampil dengan peralatan modern.
“Seperti mimpi,” kata Wanda.
Konser untuk mengenang kembali masa kejayaan para musisi dan band musik rock di Lampung era tahun ’80-an. memakai sound system dan tata lampu Mika Band, yang bakal ditata apik.
Hary Kohar, sang penggagas even ini, menyatakan musisi dan band rock daerah ini dapat bernostalgia sekaligus memberikan inspirasi bagi para anak muda terhadap aliran musik rock. “Konser ini merupakan bentuk dedikasi kami terhadap musik rock ,” ujarnya.
Para musisi dan band rock yang mencapai era keemasannya pada tahun ’70-80-an menyambut antusias gagasan Hary Kohar menggelar konser ini. “Ini konser langka, Kami jadi merasa hidup kembali,” ujar Wanda (64), musisi Band Venus.
Selain Wanda, pemain musik yang tenar pada tahun “70-80-an di Lampung, ada Sam (basisnya Kemala Band), Joni (keyboard Band Disbun), Dedi (dramer Band Starela dan Band Polwil), serta Khairul (gitaris, orangtuanya pemain gitar Hijau Daun).
Selain itu, konser ini juga akan dihadiri bintang band rock yang terkenal dikalangan pecinta musik cadas ini hingga Asia, yakni Laskar Band Jakarta dengan “Dewa Gitar Indonesia” Utok Londalo. Laskar Band merupakan grup musik langganan pengiring Ahmad Albar. (rls)