
Batam (SL)- Pelaku pembunuhan PNS cantik yang bekerja di Badiklat Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido, Bogor, tertangkap di wilayah Kepulauan Riau pada Minggu (3/9/201) sekitar pukul 23.00 WIB. Pelaku pembunuhan adalah suaminya sendiri Abdul Malik. Indria Kameswari (38), ditemukan tewas terbujur kaku sekitar pukul 07.30 WIB.
Penangkapan ini dilakukan oleh tim gabungan Polres Kabupaten Bogor, Direktorat Penindakan dan Pengejaran Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) serta Polda Kepulauan Riau.
Polisi menangkap Abdul Malik Azis itu di Kecamatan Bengkong, Kota Batam kemarin, Minggu (3/9/2017) malam sekitar pukul 23:00 WIB. Abdul Malik Azis merupakan suami sah korban, dan memang sudah menjadi target polisi sejak ditemukannya jenazah korban 2 hari yang lalu. Saat itu, pria berambut cepak ini menghilang. Tak ada satupun tetangga maupun kerabatnya yang mengetahui keberadaannya.
Polisi masih menyelidiki kasus itu dan masih mendakami motif pembunuhan itu. Belum ada keterangan resmi dari kepolisian mengenai penangkapan tersangka.

Sebelumnya warga Perumahan River Valley RT 01/RW 08, Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor dibuat geger dengan penemuan jasad wanita cantik di dalam kontrakan pada Jumat (1/9/2017).
Kasubag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspitalena mengatajan Penemuan mayat ini dikabarkan oleh putri korban sendiri yang masih berusia empat tahun. Sang anak meminta bantuan kepada pemilik warung yang berada di dekat rumahnya.
“Si anak itu minta tolong ke yang warung, Pak Hengky itu, datanglah beliau, kebetulan beliau kasih tahu juga ke Pak Tri, kan perum lagi sepi karena pada shalat Iduladha, kebetulan mereka non-muslim,” kata Maulana, Sabtu (2/9/2017).
Mendapat kabar dari M, pemilik warung dan satu tetangganya lain kemudian memeriksa rumah Indri. “Awalnya menyangka pingsan, pas diangkat itu ada darahnya. Nah yang rumah sebelahnya sekitar 06.30 WIB pagi lah denger suara petasan, karena sebelumnya belum pernah kejadian jadi tidak terlalu wah juga dengar suara itu, ” ujarnya.
Hengky sang pemilik warung pun juga mengaku bahwa M datang ke warungnya sambil menangis. “Dia dateng lari, sambil nangis,” katanya.
Menurut Maulana, sekitar pukul 08.00 WIB kurang, pihak keamanan mendapati suami korban, keluar perum menggunakan mobil dengan kecepatan tinggi.
Kepala Polsek Cijeruk, Komisaris Polisi Safiudin, saat itu mengatakan bahwa korban tewas usai terjadi pertengkaran dengan suaminya berinisial AM. “Korban diduga dibunuh. Ditemukan ada luka benda tajam di bagian punggungnya,” kata Safiudin, Sabtu (2/9/2017).
Polisi juga masih mencari keberadaan suami korban karena setelah kejadian itu suaminya tidak berada dirumah dan kemudian menghilang entah kemana. “Warga baru tahu setelah anak korban datang ke rumah tetangga. Dari keterangannya (anak korban), pertengkaran kedua orangtuanya itu sudah terjadi sejak dini hari,” ujarnya.
Polisi yang datang ke lokasi kejadian, langsung melakukan olah TKP. Dari hasil pemeriksaan, korban diduga dibunuh oleh orang terdekat. Ia menyebut, korban diketahui warga Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara. “Untuk motifnya masih didalami. Korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi,” ujar dia.
Warga Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor dibuat geger dengan temuan mayat seorang Pegawai Negri Sipil (PNS) cantik di Perumahan River Valley RT 01/RW 08, Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Jumat (1/9/2017).
Mayat penghuni rumah tersebut ditemukan terbaring di atas kasur. Korban yang ditemukan tersebut bernama Indria Kameswari yang berprofesi sebagai PNS di Ciamis, Jawa Barat.
Berdasarkan informasi dari warga, diketahui Indria bekerja di bagian rehabilitasi narkoba Badan Narkotika Nasional, Lido. “Yang saya tahu si ibu (Indria) bekerja di BNN sebagai apa saya kurang tahu, beliau cukup baik ya, kami tidak menyangka akan ada kejadian seperti itu,” ujar Tri Hardayanto ketika ditemui Sabtu (2/9/2017).
Tri Hardayanto juga mengaku bahwa sebelumnya di rumah korban tersebut tidak pernah terdengar adanya pertengkaran. Tri juga mengaku dirinya mengenal korban sebagai orang yang sibuk dan kerap pergi pagi dan pulang malam.
“Sekarang-sekarang sih mereka tinggal hanya bertiga aja ya, suami, ibu dan si kecil, mereka ngontrak baru sekitar 14 bulan, sekarang anaknya dibawa oleh keluarganya,” katanya.
Pendapat serupa diungkapkan oleh Kepala Keamanan Perum River Valley, Maulana.
Ia menjelaskan bahwa keluarga korban tersebut sudah mengontrak rumah itu selama satu tahun lebih.Korban dikenal ramah kepada pihak keamanan.
“Kalo korban ramah lah ke pihak keamanan ya, karena beliau kan juga suka nitip motor, kalo ada jemputan mobil BNN di depan mobil,” ujar Maulana. (Jun/nt)