Tulang Bawang (SL)-Masyarakat yang berada di empat kampung di Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang (Tuba), yakni Kampung Bujung Tenuk, Tiuh Toho, Ujung Gunung Ilir, Kagungan Rahayu, merasa resah dengan adanya polusi udara dari ulah pembakaran tebu PT. Sugar group company
Hal tersebut di ungkapkan oleh Ketua BPK Kampung Bujung Tenuk Kecamatan Menggala, Mas Juanda bahwa ia mengeluhkan, pencemaran lingkungan debu dari ulah nakal pembakaran tebu dari PT Sugar group company (SGC) yang setiap tahun selalu beterbangan kerumah-rumah warga pada sinarlampung.com Minggu (23/06/2019).
“Bahayanya debu tersebut, bukan hanya mengotori lantai rumah dan pakaian yang terjemur karena apa bila terhirup dan masuk kedalam sumur maka air nya dapat tercemar dan menimbulkan penyakit asma, ispa, hingga TBC,” ungkap Mas Juanda
Hal yang sama di ungkapkan oleh warga Ujung Gunung Ilir, Hardi mengeluhkan, debu pembakaran Tebu SIl yang selalu ada setiap tahun di mulai dari bulan Mei hingga Oktober selama enam bulan. “Debu pembakaran itu bukan hanya beterbangan di pagi hari atau siang hari namun di malam hari pun debu tetap beterbangan, dapat juga membahayakan bagi pengendara R2 apabila debu tersebut memasuki mata saat berkendara,”terang Hardi.
Sementara itu warga kampung Tiuh Toho Das’ad mengatakan, bahwa debu tersebut beterbangan kedalam rumah dan meresahkan, apalagi kondisi rumah yang belum di plavon.
“Saya selalu resah dengan kondisi debu pembakaran tebu Indolampung karena kondisi istri saya yang sensitif dengan debu dapat menyebabkan penyakit asma nya kambuh. Untuk itu, kami berharap kepada Pemkab Daerah Tulang Bawang agar dapat menghentikan aktivitas pembakaran tebu yang selalu dilakukan di panen raya dari perusahaan yang namanya sudah mengudara yang bergerak di bidang perkebunan tebu Harap ketua RT kampung Tiuh Toho. (Mardi)