Bandar Lampung (SL)-Turutsertanya 11 orang yang mengklaim sebagai Perwakilan Ketua PWI Kabupaten Kota yang mengawal salah satu Bakal Calon Ketua PWI Lampung juga mendapat sorotan dari anggota PWI lainnya. Dewan Penasehat PWI Lampung Utara Rolli Johan, dan Ketua PWI Pesisir Barat Agus Setiawan menilai manuver itu merendahkan marwah PWI itu sendiri.
“Konferensi PWI Lampung Tinggal beberapa hari lagi, kami mendukung proses menuju pemilihan sebelumnya. Namun ada yang membuat saya kecewa, mengapa 11 yang mengklaim ketua PWI perwakilan hadir dan mendampingi bacalon menyerahkan berkas. Ini jelas menjadi catatan buruk konferprov PWI Lampung,” kata Rolli, dalam tulisannya, di warna.id.
Sebab ujar Rolli, manuver ini jelas menodai demokrasi konferprov itu sendiri. “Jujur saya katakan, jauh sebelumnya manuver ini yang selalu khawatirkan, dan apa yang terjadi jika manuver ini di lakukan?. Ternyata yang saya khawatirkan menjadi kenyataan, langkah ini di lakukan juga oleh salah satu bacalon,” lanjutnya.
Semestinya, kata Rollipara ketua perwakilan menjadi garda terdepan dalam menegakkan demokrasi di tubuh organisasi wartawan ini. Agar pemilihan ketua menjadi legal dan sah, dan dapat diterima oleh semua bacalon lain yang tak terpilih serta para pendukung bacalon.
Dengan hadirnya 11 ketua Perwakilan PWI, lanjut Rolli, sudah sangat jelas arah dan tujuannya. Tapi apapun itu, manuver yang di lakukan sangat mencederai demokrasi konferprov. Intervensi dan tidak netralitas telah di nampakkan para sahabat pra konferprov.
“Tapi saya yakin wartawan yang tergabung dalam organisasi PWI merupakan wartawan yang cerdas, sehingga dapat menangkap maksud dan tujuan bacalon tersebut. Saya juga sangat sependapat dengan yang di sampaikan senior saya bang Syamsul B. Nasution (Lampung Tv), jika 11 Ketua PWI perwakilan tidak semestinya mengawal bacalon,” katanya.
Karena, ujarnya tidak mencerminkan demokrasi. “Di sisi lain, saya juga sangat mengapresiasi kepada ketua PWI Perwakilan yang tidak hadir mendampingi bacalon tersebut, sebab inilah yang namanya netralitas dan mengkedepankan demokrasi,” katanya.
“Terutama pada ketua PWI Perwakilan Lampung Utara yang saya anggap telah berpengalaman dalam menegakkan demokrasi organisasi. Namun demikian, saya yakin dan percaya pada peserta konferprov merupakan wartawan cerdas dan berwawasan. Sehingga dapat menilai dan memilih bacalon yang terbaik, untuk menakhodai organisasi PWI Lampung kedepan,” katanya.
Hal senada diungkapkan, Ketua PWI Pesisir Barat Agus Setiawan. Dia menyebutkan empat Bakal Calon (Balon) yang mendaptar di meja panitia, empat dinyatakan memenuhi syarat menjadi calon Ketua PWI Lampung periode 2021-2026. Mereka Hermansyah, Nizwar, Wirahadikusuma, dan Juniardi.
“Tidak ada masalah kepada empat calon ketua PWI itu. Mereka adalah sosok yang benar-benar ingin menjaga marwah para jurnalis khususnya yang tergabung dalam PWI Lampung,” katanya.
Yang jadi masalah, kata Agus, adalah dukungan dan dukungan, “Kok bisa, ya Ketua PWI Kabupaten Kota yang sepatutnya memberikan contoh dan pembelajaran kepada anggotanya. Tapi kita lihat bersama, belasan ketua PWI kabupaten dan kota yang ada di Lampung hadir dan turut serta mengantarkan salah satu calon ketua mengembalikan berkas pendaftaran,” katanya.
Ini adalah pertanda ada semacam peng-kotak-kotakan. “Selayaknya yang terhormat para ketua bijak dalam bersikap, akan lebih elok bukan jika ke empat calon ketua PWI Lampung itu saat mendaftar atau mengembalikan berkas tidak didampingi para ketua kabupaten dan kota,” katanya.
Tujuannya agar tetap menjaga integritas dan independensi serta mewujudkan marwah organisasi PWI yang kita cintai bersama. Janganlah menciptakan perbedaan yang tak perlu meskipun itu balutannya demokrasi. “Ini kata guru sekolahku dulu, guru kencing berdiri murid kencing berlari. Tapi semoga Konferensi Provinsi PWI Lampung melahirkan ketua yang terbaik,” katanya. (Red)