Bandar Lampung (SL) – Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Muhammadiyah Lampung menggelar konsolidasi untuk memperkuat peran strategisnya dalam ranah politik kebangsaan dan kebijakan publik.
Agenda yang dilaksanakan Minggu (24/9/2023) di aula Kantor Muhammadiyah Lampung ini juga merupakan upaya Muhammadiyah dalam menyongsong tahun politik 2024.
Dalam sambutannya, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung, Sudarman, mengatakan bahwa Muhammadiyah tidak anti partai politik. Menurutnya, hubungan Muhammadiyah dan politik jelas termaktub dalam matan dan cita-cita Muhammadiyah.
“Sebagai organisasi, Muhammadiyah tidak lepas dari intensitas habluminallah dan habluminannas. Demikian juga dengan kegiatan politik terutama dalam politik praktis. Maka kita harus lebih hikmah. Kata hikmah di sini merupakan perpaduan antara kepekaan qolbun salim dan kepekaan akal waras atau akal budi,” ujar Sudarman.
Sudarman menegaskan, walaupun Muhammadiyah bukan partai politik, namun Muhammadiyah memiliki tradisi demokrasi yang baik. Muhammadiyah akan tetap konsisten untuk memperkuat jati dirinya, menebar kebermanfaatan pada masyarakat karena hal itu adalah amanat Allah dan amanat muktamirin.
Sementara itu, Ketua LHKP PWM Lampung, Ari Darmastuti, mengatakan bahwa yang paling penting dari agenda konsolidasi ini adalah hasil akhir. Dalam hal mempersiapkan kader dari Muhammadiyah, LHKP perlu menggunakan paradigma yang berbeda, agar para kader nantinya bisa diterima dari khalayak manapun.
“Inklusivitas atau cara pandang terbuka harus menjadi nafas dari LHKP. Apalagi jika akhir yang diinginkan lembaga ini adalah hikmah. Dengan begitu, Muhammadiyah tidak hanya berkembang dari segi biologisnya saja, tetapi berkembang pula sosiologis dan ideologinya,” kata Ari Darmastuti. (Wagiman)
