
Padang (SL)-Dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2018, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memperkenalkan sejumlah destinasi wisata kepada peserta famtrip yang terdiri dari 60 wartawan pariwisata se-Indonesia. Kegiatan yang dimulai sejak tanggal 5-7 Februari 2018 ini, pada hari kedua panitia lokal diantaranya memperkenalkan kemolekan lengkungan Kelok 9 yang terletak di Kabupaten 50 Koto Sumbar.
Jembatan Kelok 9 yang diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono ini menjadi salah satu ikon wisata Sumatera Barat yang direkomendasikan instansi terkait. Rombongan Famtrip yang berangkat menggunakan 3 bus dari Decta Tour mengabadikan Kelok 9 dengan foto bersama maupun selfi dengan beragam aksi.
Sambil menikmati spot Kelok 9, peserta Famtrip juga menyantap jagung dan pisang bakar yang dijual puluhan pedagang tenda di pinggir jembatan Kelok 9. “Ternyata memang sangat indah pemangdangan alam Sumatera Barat. Jembatan Kelok 9 ini menakjubkan, beruntung saya diberi kesempatan ikut Famtrip ini,” kata Alo, peserta sari Nusa Tenggara Timur.

Usai mengunjungi Kelok 9, rombongan juga berkesempatan mengunjungi desinasi wisata Lembah Harau di Payakumbuh. Sayangnya, karena musim kemarau peserta Famtrip tidak dapat menikmati 11 titik air terjun yang ada di Lembah Harau. “Karena musim kemarau, air terjun yang biasanya selalu mengalir dari puncak bukit dengab ketinggian 30 meter ini ternyata juga kering,” ucap Widi, guide dari Decta Tour.

Mendengar penjelasan Widi, pengunjung yang semula berkeinginan menyaksikan 11 titik air terjun Lembah Harau, memilih mengabadikan alam Lembah Harau yang dikelilingi tebing sambil makan durian yang dijual warga setempat.
Perjalanan rombongan Famtrip HPN 2018 akhirnya dilanjutkan ke Kota Bukittinggi sekaligus menginap di “Kota Jam Gadang” tersebut.

Cuaca Kota Bukittinggi yang dingin dimanfaatkan oleh sebagian peserta untuk melepas penat dengan merebahkan punggung di empuknya busa springbed Hotel Rocky yang terletak dijantung Kota Bukittinggi. Sebagian peserta Famtrip malah memanfaatkan suasana dan dinginnya Kota Bukittinggi untuk nongkrong di cafe sambil minum skoteng ataupun “teh talua”.
Selfi di depan Jam Gadang (jam besar) yang menjadi ikon Kota Bukittinggi sesaat menjelang dinihari juga menjadi pilihan peserta Famtrip sebelum kembali ke kamar hotel.

Kepala Bidang Pariwisata Kota Bukittinggi, Yanti yang menyempatkan diri menyusul rombongan di spot Jam Gadang menyampaikan terima kasih atas kunjungan wartawan pariwiasata se-Indonesia ini.”Kami mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kunjungan Famtrip yang tentunya sangat membantu promosi wisata yang ada di Bukittinggi,” kata Yanti.
Disampaikannya, kunjungan wisatawan ke Kota Bukittinggi sepanjang tahun 2007 berdasarkan tiket berbayar lebih dari sejuta wisatawan lokal maupun manca negara. “Jika berdasarkan tamu yang menginap di hotem maipun wisma, tercatat hampir 500 ribu dan lebih sejuta orang jika dihitung dari tiket berbayar,” katanya seraya menyampaikan sektor pariwisata penyumbang 80 persen Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bukittinggi. (dis/nt/*)