Bandar Lampung, sinarlampung.co-Kegiatan sosialisasi penurunan stunting Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Lampung bersama Dinas P3AP2KB Kabupaten Way Kanan, di Kecamatan Banjit, pada 25 September 2023 lalu, dijadikan ajang kampanye Tricia Lelonowati Sumarijanto, Caleg PDPI Davil II Lampung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Selain menjadi pemateri, Tricia Lelonowati Sumarijanto yang diketahui adalah anak dari anggota Komisi IX DPR RI Itet Tridjajati Sumarijanto, itu juga datang mengendarai mobil Partai, dan membagikan bagi-bagi stiker dan kalender Caleg. Kegiatan serupa diduga juga dilakukan hampir di seluruh Kecamatan di Way Kanan.
Tim Tricia membagikan sticker dan kalender tentang pencalonan Tricia kepada para ibu-ibu kader posyandu dan penyuluh KB. Tulisan di kalender tersebut “Ganjar Pranowo Calon Presiden 2024, Tricia Lelonowati Sumarijanto Caleg DPRI Dapil Lampung II” dan gambar mencoblos angka tiga.
Tricia Lelonowati Sumarijanto nyaleg DPR RI lewat PDIP. Ia mencalonkan diri di dapil Lampung II yang meliputi Lampung Tengah, Lampung Utara, Lampung Timur, Waykanan, Tulang Bawang, Tulangbawang Barat dan Mesuji. Di Pemilu 2024, Itet yang sudah berusia 77 tahun itu tidak nyaleg lagi. Belakangan Tricia aktif mengikuti sang ibu melakukan sosialisasi di Dapil II sebagai pegiat seni.
Panitia ‘Ngeles’
Panitia menyebut Tricia Lelonowati Sumarijanto, adalah mewakili ibunya, sebagai pemateri dari Komisi IX DPR RI, karena Tricia juga sebagai Tenaga Ahli di Komisi IX, dan membawa surat mandat dari DPR RI. Vidio bagi bagi stiker dan kalender itu juga viral di media sosial. Panitia membantah kegiatannya terlibat politik.
Kepada sinarlampung.co, pihak BKKBN Provinsi Lampung membantah adanya keterlibatan unsur politik dalam kegiatan sosialisasi penurunan stunting yang diadakan pihaknya bersama Dinas P3AP2KB Kabupaten Way Kanan dengan mitra kerja Komisi IX DPR RI di Balai Kampung Argomulyo, Banjit, Way Kanan.
Staf BKKBN Lampung yang terlibat langsung dalam kegiatan tersebut, Ferdi mengatakan, pihaknya sebagai pelaksana telah menjalankan tugas dan fungsi semaksimal dan sebaik mungkin. Oleh karenanya, dia memastikan tidak ada unsur politik atau kampanye terselubung di dalam kegiatan sosialisasi stunting tersebut.
“Beberapa Minggu ini, berita tentang BKKBN katanya ada acara sosialisasi terselubung. Kami sudah melaksanakan tugas dan fungsi sebaik dan semaksimal mungkin tanpa ada unsur politik,” ucap Ferdi, di Kantor BKKBN Lampung, Selasa 3 Oktober 2023.
Soal kehadiran calon legislatif DPR RI Dapil II Lampung Tricia Lelonowati Sumarijanto sebagai narasumber, Ferdi menegaskan, hal tersebut merupakan pendelegasian langsung dari anggota Komisi IX DPR RI, Itet Tridjajati Sumarijanto sebagai mitra BKKBN Lampung, melalui surat delegasi yang diterima BKKBN Lampung tertanda tangan Itet Tridjajati Sumarijanto.
“Kenapa narasumber itu Mba Tricia, bukan ibu Itet. Kita dari jauh-jauh hari sebelumnya, kita sudah bersurat secara formal yang kita tujukan kepada ibu Itet langsung. Jadi sebelum kegiatan tersebut, sesuai dengan petunjuk teknis, kita sudah terlebih dahulu berkoordinasi dengan anggotanya. Kebetulan yang ditunjuk waktu itu adalah Ibu Itet, selaku anggota Komisi IX DPR RI di Dapil II,” kata Ferdi.
Karena legislator Itet tidak hadir, lanjut Ferdi, akhirnya narasumber dari Komisi IX DPR RI diwakili Tricia melalui surat delegasi tersebut. “Turunlah surat delegasi atas nama Ibu Tricia. Jadi ibu Tricia hadir sebagai narasumber dalam kapasitasnya sebagai Tenaga Ahli dari Ibu Itet. Dalam kegiatan kemitraan sebelumnya kita juga beberapa kali meminta TA lainnya dari pihak ibu Itet. Ibu Tricia itu sebagai Tenaga Ahlinya DPR RI,” ujarnya.
Soal ada mobil partai milik tim Caleg Tricia yang terparkir di lokasi kegiatan, Ferdi mengaku pihaknya sebagai pelaksana fokus terhadap jalannya kegiatan, sehingga tidak memerhatikan jika terdapat mobil partai di lokasi. “Saat itu memang kita lebih awal datang ke sana. Karena kita sebagai penyelenggara, jadi kita fokus dengan kegiatan dan tugas masing-masing. Kehadiran mobil partai ibu Tricia itu baru kita ketahui saat kita pulang. Sebelumnya kita belum tau kalau mobil (partai) terparkir di situ,” ungkapnya.
Ferdi juga berdalih tidak tahu soal pembagian kalender dan stiker caleg di acara itu. Pihaknya juga tidak pernah berdiskusi soal pembagian stiker dan kalender berbau politik. Sepengetahuannya, pembagian stiker dan kalender itu dilakukan setelah acara ditutup.
Ketua Tim Kerja Pembinaan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), Hermina menampik soal berita di media yang menyebut pihaknya menghindari dan bergegas meninggalkan wartawan saat akan diwawancara. Dia mengaku tidak ada wartawan yang datang ke pihaknya untuk melakukan konfirmasi terkait bagi-bagi stiker dan kalender.
“Kami buru-buru pamit. Kami ga tau kalau ada pembagian itu. Di sana ada PKB kami, itupun ga tau ada pembagian-pembagian seperti itu. Demi Allah mas ga ada lo wartawan yang katanya mau wawancara dengan kita. Kami segera bergegas karena harus melakukan persiapan kegiatan di lokasi selanjutnya di Baradatu,” ujar Hermina.
Hermina menyatakan intinya, bahwa kegiatan sosialisasi penurunan stunting di Way Kanan sama sekali tidak terlibat unsur politik sebagaimana isu yang beredar merupakan informasi yang tidak benar.
Bawaslu Turun Tangan
Atas temuan itu, Bawaslu Waykanan telah menelusuri dugaan bakal calon legislatif (Bacaleg) DPR RI Daerah Pemilihan Lampung II yang melakukan kampanye di acara pemerintahan di Balai Kampung Argomulyo Kecamatan Banjit pada 25 September 2023 lalu, “Kami sedang melakukan penelusuran dan pendalaman pada kegiatan tersebut,” kata Ketua Bawaslu Waykanan Sukindra Rahayu, Senin 2 Oktober 2023.
Sukindra menjelaskan, penelusuran tersebut dilakukan untuk menggali peristiwa yang terjadi. Pihaknya juga terus bekerja dengan meminta klarifikasi saksi dalam kegiatan itu. “Sudah ada pihak-pihak yang kami mintai keterangan dan tim sedang bekerja terus,” tegas Sukindra Rahayu.
Masyarakat juga berharap penyelenggara pemilu segera mengusut dugaan tidak netral ASN BKKBN Provinsi Lampung tersebut. Yang menggunakana fasilitas dan anggaran negara untuk kepentingan kampanye Caleg. “Ini harus diusut, baik panitia dan pejabatnya, termasuk sang caleg. DPR RI itu lembaga resmi, masa iya staf dijadikan Narsum mewakili anggota DPR RI,” kata warga Banjit. (Red)