
Bandarlampung (SL)-Even Organizer (EO) Lampung Fair 2017, PT Grandmodern dinilai lebih mengutamakan budaya luar, dari pada mengangkat kebudayaan Lampung, dalam perhelatan Lampung Fair 2017 di PKOR Way Halim, Desember 2017 mendatang.
Pasalnya, pada perhelatan itu, even yang banyak digelar adalah festival Reog Ponorogo dan Festival Kuda Lumping, sementara tidak terlihat eksposes akan adanya festival kebudayaan khas daerah Lampung.
Ketua I Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) Provinsi Lampung Rahmad Darmansyah Yusie mengatakan, seharusnya pihak penyelenggara Lampung Fair 2017 lebih mengedepankan kebudayaan Lampung yang mulai tertinggal, disamping juga menggelar festival kebudayaan daerah lain.
“Seharusnya menampilkan juga budaya lokal. Jadi saya meminta kalau masih bisa disusun dimasukan lah budaya Lampung. Kalau reog kan budaya Indonesia tapi bukan budaya lokal. Jadi kita ketengahkan budaya-budaya lokal seperti sastra ataupun tarian-tarian adat Lampung,” kata Darmansyah, melalui sambungan celuller pribadinya, Rabu (8/11),.
Darmansyah melihat, gelaran Lampung Fair sebelumnya dianggap sudah baik karena memasukan kebudayaan daerah pada even yang semula bernama Pameran Pembangunan. Maka dari itu, pihak penyelenggara tahun ini, jangan menghapus kebudayaan lokal di even Lampung Fair. “Kalau tadi-tadinya sudah bagus, tapi kalau saat ini memang agak lain, kita (MPAL) saja tidak ada didalamnya, selama ini memang MPAL kurang dilibatkan,” katanya.
MPAL Lampung berharap, bidang kebudayaan penyelenggera Lampung Fair 2017 lebih menengahkan budaya lokal yang tidak kalah menarik dibandingkan Reog Ponorogo dan Kuda Lumpung. Seperti Festival Tuping dari Lampung selatan atau Festival Topeng (Sakura) dari Lampung Barat.
“Kalau reog bukan kita tidak mengindahkan, tapi budaya lokal kan harus diketegahkan. Nanti orang-orang akan bertanya mengapa reog dan kuda lumping. Sementara reog kan ponorogo, jadi saya meminta kepada penyelenggara agar diketengahkan budaya lampung. Ya minimal Cupping, itu kan bisa meminta kepada Lampung Selatan, Lampung Barat, Pesisir barat. Tidak usah besar-besar, kalau bisa murah meriah,” katanya..
Sementara itu, pihak PT Grandmodern selaku Even Organizer (EO) Lampung Fair 2017 Sukaryadi tampak tidak ingin memberikan tanggapan terkait tidak dimasukannya kebudayaan daerah dalam Lampung Fair 2017, dengan alasan sedang berada diperjalanan. “Sabar ya, saya sedang dalam pesawat,” singkatnya Sukaryadi, ditulis lampungcenter.com. (sep/nt/jun)