
Padang (SL) – Seusai menghadiri puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2018 di Padang Sumatera Barat, Jumat (9/2/2018), Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan terbatas dengan delapan pimpinan dan pemilik media nasional, termasuk ikuta dalam pertemuan itu H. Ardiansyah (pemimpin grup Radar Lampung).
Pertemuan berlangsung di Hotel Mercure Dihadiri pemilik Jawa Pos Grup Dahlan Iskan, Suryo Pratomo (Metro TV), Don Bosco Selamun (SCTV), James Riady pemilik sejumalh media dan pengusaha, “Pertemuan itu berlangsung tertutup untuk pers,” kata Ardiansyah, satu-sarunya pimpinan media daerah yang hadir dalam pertemuan itu.
Ardiansyah yang mengaku tidak menyangka bisa hadir dalam pertemuan itu, mengatakan mereka berdiskusi dengan presiden tentang perkembangan pilitik terkini dalam suasana santai. Presiden, Kata Ardiansyah, juga menyinggung tentang berbagai isu dan fitnah yang menyerang pribadi dan keluarganya.
Isu dan fitnah itu ternyata sedikit banyak dipercaya oleh masyarakat walau hanya sebagian kecil. Misalnya fitnah yang mengatakan dirinya sosok PKI. “Bagaimana mungkin saya dibilang PKI, G30 S PKI saya masih berusia 4 tahun. Mana ada PKI balita,” ujar Ardiansyah, menirukan ucapan Jokowi.
Isu lain yang ditujukan kepada dirinya (Presiden Jokowi), lanjut Ardiansyah yang akrab dengan panggilan Acha, adalah bahwa Presiden Jokowi antek China karena dirinya melakukan kerjasama dengan Chin, saat melakukan kerjasama dengan Amerika maka diisukan antek Barat. “Nah saat saya ke Afghan, nggak ada yang mengatakan saya antek Arab,” kata Acha juga menirukan ucapan Jokowi.
Karena itu, lanjut Acha, Jokowi ingin sekali pers bisa mendudukan dan menjelaskan masalah dengan sebenarnya. “Pertemuan berlangsung lebih kurang 30 menit di salah satu ruangan sempit berukuran 2.5 x 4 meter. Ruangan yang hanya bisa menampung untuk 10 orang,” katanya. (jun)