
Pesisir Barat (SL)-Jembatan bailey yang dipasang mengatasi amblesnya Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Sumatera Krui-Biha, Pesisir Barat-Bengkulu, kembali amblas. Diduga akibat angkutan yang melinats melebihi beban tonase, Kamis (23/11/2017) pukul 13.20 WIB. Sebuah truk terjebak di jembatan yang ambruk diduga karena bermuatan over kapasitas.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) II Wilyah Lampung, Rolli Ekianto, meminta warga yang akan bepergian ke Pesisir Barat dan sebaliknya dari Pesisir Barat ke arah Kota Agung, Tanggamus dan Bandar Lampung, menghindari jalur lintas barat. “Kami menyayangkan ambruknya jembatan ini. Sudah berungkali disampaikan agar truk yang melintas jangan melebihi kapasitan. Ini pasti muatannya lebih dari 30 ton,” kata Rolli Ekianto, kepada wartawan, dilangsir lampungpro.com, Kamis (23/11/2017).
Saat dikonfirmasi Rolli tengah menuju lokasi. Pihaknya segera membuat laporan tertulis kepada Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Palembang. Mengenai sanksi yang diberikan kepada pemilik truk yang membuat jembatan ambruk, Rolli mengatakan akan berkoordinasi dengan aparat keamanan.
Sebelumnya, Jalinbar Sumatera di km 20 Pekon Mandiri, Kecamatan Krui Selatan, putus pada Kamis (12/10/2017), pukul 00.05 dinihari. Jalan putus karena besarnya aliran air dari gunung. Untuk sementara, pengguna jalan dari Bandar Lampung menuju Kru dan Bengkulu, dan sebaliknya, tidak melalui jalur tersebut.
Penyebab amblesnya badan jalan karena hujan dengan curah hujan tinggi yang mengakibatkan derasnya aliran air dari sisi tebing dengan kemiringan curam sehingga menggerus badan jalan dan akhirnya mengalir ke laut. Posisi jalan yang ambles tepat berada di pesisir pantai. Pada saat bersamaan, air laut sedang naik, sehingga terjadi turbulensi.
Jembatan bailey yang dipasang mengatasi amblesnya Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Sumatera Krui-Biha, Pesisir Barat, terpasang. Rencananya, jembatan darurat itu akan dibuka Jumat (27/10/2018).
“Pemasangan jembatan sudah selesai, pembangunan oprit atau jalan pendekat masuk ke jembatan arah Krui juga selesai, tinggal menyelesaikan oprit ke arah Biha hari ini,” kata Rolli Ekianto, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) II Wilyah Lampung, Rabu(25/10/2017).
Rencananya, Kamis (26/10/2017), tim yang dipimpin langsung Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Palembang, memeriksa kesiapan jembatan. “Kalau hasil penilaian tim dapat dilalui, Kamis atau Jumat pagi, jembatan bisa kita fungsionalkan,” kata Roli.
Pihaknya masih melihat perkembangan Kamis (26/10/2017) sore, apakah ada izin untuk melewatinya. “Mudah-mudahann Jumat pagi bisa dilalui. Kami akan berkoordinasi dengan Pemkab Pesisisr Barat dan kepolisian untuk fungsional jembatan,” kata Roli.
Jalinbar Sumatera di km 20 Pekon Mandiri, Kecamatan Krui Selatan, putus pada Kamis (12/10/2017), pukul 00.05 dinihari. Jalan putus karena besarnya aliran air dari gunung. Untuk sementara, pengguna jalan dari Bandar Lampung menuju Kru dan Bengkulu, dan sebaliknya, tidak melalui jalur tersebut.
Penyebab amblesnya badan jalan karena hujan dengan curah hujan tinggi yang mengakibatkan derasnya aliran air dari sisi tebing dengan kemiringan curam sehingga menggerus badan jalan dan akhirnya mengalir ke laut. Posisi jalan yang ambles tepat berada di pesisir pantai. Pada saat bersamaan, air laut sedang naik, sehingga terjadi turbulensi. (pr1/nt/jun)