
Banyuwangi (SL)-Sebanyak 20 ribu ton yang sudah berlebel Bulog sudah sampai dipelabuhan Tanjung Wangi sejak Rabo (21/2/2018) hingga kini masih tahapan pembongkaran untuk diangkut menuju menuju gudang-gudang Bulog di Banyuwangi.
“Benar mas itu beras dari vietnam, tugas cek jumlah beras diatas kapal ada 4 orang, ada perwakilan dari Bulog, dari Pelindo, dari pihak kapal dan PT Jakarta Loid, jadi kalau beras turun 1, masing masing perwakilan dari perusahaan juga harus tahu semua,” Ungkapnya pada Faktanews.
Kasub Drive IX Banyuwangi David Siswanto mengatakan, beras vietnam 20 ribu ton beras yang turun dipelabuhan Tanjung Wangi tidak untuk dikonsumsi dan tidak diedar di Banyuwangi maupun Jawa Timur.
“Itu bisa jadi dikirim ke NTB, Papua. Beras itu hanya transit saja di pelabuhan Tanjung Wangi, dan berasnya disimpan di gudang bulog Banyuwangi dulu,”jelas David. (23/2/2018).
Mengenai pembungkus (sak) beras tersebut juga mencantumkan Bulog, menurut David hal itu karena beras tersebut sudah menjadi milik negara atau Bulog setelah resmi mengimpor dari negara yang bersangkutan.
“Setelah impor itu maka beras sudah milik Bulog, jadi sak beras bermerek bulog, tapi juga ada nama Vietnam juga di saknya,”jelasnya. (Rls)