Lampung Tengah (SL)-Kongres Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ke-V (lima) Lampung Tengah mendapatkan berbagai intervensi hingga pelaksanaan tersebut harus di undur tanpa waktu yang jelas.
Ketua Muslimat NU Lampung Tengah, Nurhayati mengatakan Intervensi tersebut diduga dilakukan oleh oknum yang mengaku sebagai pengurus PC NU Lampung Tengah inisial IS dan MD.
Keduanya mengintervensi Pengurus Anak Cabang (PAC) NU di tingkat Kecamatan, dengan mengajak secara sepihak untuk memilih satu dari empat calon pemimpin Muslimat yang akan dipilih melalui Kongres tersebut.
“Dengan dalih anggota Muslimat Lampung Tengah yang berstatus ASN dan tenaga honorer yang bersertifikasi dipanggil atas nama instansi pemerintahan Kabupaten. Selain dimutasi, ASN dan Honorer diancam akan dipersulit untuk sertifikasi dan peningkatan jenjang karir lainnya,” ujar Nurhayati.
Atas adanya laporan tersebut, berujung pada pembatalan Kongres dan pemilihan ketua Muslimat NU Lampung Tengah yang seharusnya digelar hari ini.
Pembatalan kongres didasari tiga alasan, pertama karena ada oknum yang secara sengaja mengajak untuk memilih salah satu calon, ada pemaksaan penjemputan atas panggilan kepada PAC yang bertujuan untuk memaksa memilih calon yang ditetapkan.
“Karena ada laporan dari korban yang melapor bahwa dirinya menerima surat mutasi dari lembaga pemerintahan karena mangkir dari panggilan tersebut,” katanya.
Menurut Nurhayati, dengan dibatalkannya kongres, dirinya dan anggota lainnya terpaksa melanjutkan kepengurusan. Sebab, berita acara pembatalan kongres harus diajukan ke pimpinan pusat untuk mendapatkan perintah pengadaan kongres ulang.
Musriyatun selaku Sekretaris PAC mengatakan, dirinya mendapatkan intervensi dari instansi tempat dirinya bekerja yaitu di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Tengah. Intervensi tersebut diinformasikan oleh Syahroni Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Tengah.
Menurut Musriyatun, dirinya diminta Syahroni untuk datang ke kantor NU Lampung Tengah pada 3 Maret 2023 pukul 09.00 WIB.
“Karena tujuannya tidak jelas, saya tidak datang, karena kebetulan saya juga ada keperluan yang tidak bisa ditinggal. Namun, hari ini Syahroni kembali meminta saya datang, namun kali ini di lokasi yang berbeda,” ujarnya.
Musriyatun melanjutkan, pukul 11.40 WIB dirinya diminta untuk datang ke Nuwo Balak tanpa agenda yang jelas, dijemput langsung Syahroni. Kemudian pukul 11.56 WIB, Syahroni mengirim pesan whatsapp kepada Musriyatun dengan ancaman mutasi atas perintah kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Tengah.
“Syahroni mengancam saya melalui Whatsapp bahwa Kepala Dinas telah membuat SK mutasi saya ke Selagai Lingga, kecuali saya hadir ke Nuwo Balak. Kemudian saya dikirim Surat Keputusan Bupati Lampung Tengah Nomor 85/KPTS/B.a VII.04/2023. Dalam surat tersebut tertera saya dimutasi dari Way Seputih ke Selagai Lingga,” tambah Musriyatun.
Musriyatun mengaku, dirinya tidak mengerti apa alasan adanya tekanan dan putusan mutasi yang dilakukan secara cepat dan tidak jelas tersebut. Sampai akhirnya dirinya mendapat informasi dari rekan sesama PAC NU bahwa tujuannya adalah untuk memilih salah satu calon yang ditentukan. (Red)