Lampung Tengah (SL)-Saptoyo (38), bos gabah warga Lingkungan 3, Bedeng 10, Trimurjo Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah, menjadi korban perampokan dengan modus kempes ban. Uang Rp260 juta yang baru diambil dibank raib, saat korban menepi dipinggir jalan untuk memeriksa ban belakang kiri yang kempes, jelang sholat Jumat, 10 Maret 2023 sekitar pukul 11.30 WIB.
Saat itu, korban men” getahui uang raib, saat ada warga yang melihat pelaku membuka pintu depan mobilnya, dan mengambil tas. Seorang ibu-ibu teriak memberitahu korban yang bersama keponakannya sedang mengganti ban mobilnya. Korban hanya melihat 4 unit motor berboncengan melaju ke arah depan mobil.
Sebelumnya, Saptoyo, bersama keponakannya Ngadimin mengambil uang dari Bank Mandiri Kota Metro, Rp260 juta. Uang itu untuk digunakan membayar gabah petani di Trimurjo. Korban sebenarnya sudah merasa sepertinya bannya kempis sejak berada di lampu merah Kota Matro. Namun korban tetap melaju kendaraannya.
Saat tak jauh dari lokasi, tiba tiba ada pengendara motor yang memberitahukan korban, yang menyebutkan bahwa ban mobilnya kempes. Korban lalu berhenti, dan mencoba mengganti dengan ban serep bersama Ngadimin. Saat itulah pelaku lainnya beraksi membuka pinto sopir dan mengambil tas di bawah jok sopir.
“Saptoyo ambil uang ke Bank Mandiri ditemani keponakannya Ngadimin. ya biasa uangnya untuk membayar gabah para petani. Biasanya pulang dulu ke rumah, namun hari ini katanya langsung menuju rumah nya Pak Warto di Bedeng 6 Poncowati, Kampung Liman Benawi untuk membayar gabah Pak Warto terlebih dulu,” kata Sugino, Paman korban.
Dari keterangan korban, kata Sugino, tepat di Bedeng 6 D dusun VI Kampung Liman Benawi, ada pengendara motor memberi tahu kalau ban mobilnya kempes. “Saat mengganti ban mobil ada 2 orang mengendarai motor KLX warna merah hitam dan menanyakan bahwa disini desa apa?, sambil menanyakan desa Bedeng 4 dimana sambil ngegas- ngegas motornya. Saptoyo baru sadar ketika ada seseorang yang teriak mengambil tas dari dalam mobilnya. Sontak teriak minta tolong maling-maling, dan para pelaku melaju kencang ke arah dusun 7 Kampung Tempuran,” katanya.
Menurut Sugino para pelaku diperkirakan berjumlah 8 orang dengan mengendarai 4 motor. Korban kemudian melaporkan kasus ke Polsek Trimurjo. “Ya mas saat sedang mengganti roda mobil seorang ibu berteriak memberitahukannya ada orang yang mengambil uangnya dalam tas yang disimpan di bawah jok depan kemudi mobilnya,” kata Ngadimin yang ada bersama korban.
Ngadimin juga mengaku sepertinya para pelaku sudah mengikuti mereka sejak dari Bank Mandiri. Pas di Lampu Merah, memang terdengar seperti ban kempis, tapi dikira mobil lain. Tepat di Bedeng 6 D dusun VI Kampung Liman Benawi itu ada pengendara motor memberi tahu kalau ban mobilnya kempes,” katanya. (red)