Tulang Bawabng (SL) – Diduga proyek pembuatan drainase di sepanjang Jl. Lintas Rawa Jitu tahun anggaran 2018 yang pelaksanaannya masih berjalan diduga tidak memenuhi standar dan terlihat dikerjakan asal jadi, maka tak heran ketika musim hujan turun proyek tersebut terlihat berantakan.
Sebelumnya awak media sempat mengkonfirmasi dengan pekerja di kampung setempat yang berinisial (SR). Dalam pengakuannya sangat amat menyayangkan perintah dari pengawas untuk standar adukan yang kita pakai yaitu satu sak semen berbanding enam Lori Pasir. “Tapi karena ini permintaan pengawas ya, mau tidak mau kita harus tunduk, adukan satu enam ini luar biasa iritnya, sedangkan kami bikin talub di Kampung Aji Mesir memakai adukan satu sak semen dan empat lori pasir saya khawatir,” ” kata SR beberapa waktu yang lalu.
Dari narasumber ini proyek pembuatan drainase tidak lama lagi akan rontok. Ternyata perkiraan SR tepat sekali pada tanggal 24/11/2018 saat melintasi jalan tersebut dan melihat ada beberapa titik drainase yang baru selesai dikerjakan tersebut ambruk dan juga banyak yang retak, bahkan berikut badan jalan aspal juga retak memanjang.
Pada saat itu ada seorang pengawas menghampiri wartawan untuk meminta ke kantor dengan alasan ketemu atasannya. Namun wartawan media enggan memenuhi tawaran oknum pengawas tersebut. Awak media meminta tanggapannya selaku pengawas bangunan ini. Kenapa bisa ambruk seperti ini ? oknum Pengawas tersebut menepis pertanyaan wartawan.
Pengawas tersebut beralasan ini bukan ambruk memang sengaja kita hancurkan karena ada penambahan lebar gorong gorong, tapi kebohongan pengawas ini tidak tepat, karena ada dibeberapa titik kerusakan yang sama, bahkan tidak ada gorong gorongnya. Banyak pihak berharap kepada Dinas PU Binamarga Provinsi Lampung yang mungkin ikut andil dalam pelaksanaan maupun pengawasan agar mengevaluasi kinerja kontraktor yang diduga nakal ini. (JurnalmediaIndonesia)