Jakarta (SL)-Olimpian Indonesia, Lukman Niode sempat mengeluh sakit lambung sebelum dinyatakan menderita corona dan mengembuskan napas terakhir pada Jumat 17 April 2020 siang. Mantan atlet renang andalan Indonesia yang pernah beraksi di kancah internasional, mulai dari SEA Games hingga Olimpiade, merasa lambungnya tidak beres sejak beberapa pekan lalu.
Untuk mengobati rasa tidak enak di lambung yang kian menjadi, Lukman lantas mendatangi sebuah klinik yang berlokasi di dekat rumahnya di daerah Cipete, Jakarta Selatan. “Dia menderita sakit di sebelah rusuk kiri, coba saya anjurkan ke dokter. Kemudian dia berangkat dengan istrinya ke klinik 24 jam. Waktu itu dia laporan ke dokter demam,” ujar Idrus Niode, kakak Lukman dilangsir CNNIndonesia, Sabtu 18 April 2020.
“Setelah dapat obat, dia cegukan terus. Akhirnya beberapa hari kemudian [Kamis (9/4)], ke [Rumah Sakit] Setia Mitra dirawat di IGD hingga sembuh, tetapi malamnya mengeluh enggak enak badan lagi. Dari situ sehari kemudian ke RS Pondok Indah (RSPI),” sambungnya.
Dalam perawatan di RSPI, Lukman kembali mengaku sehat setelah mendapat obat dan infus. Idrus menyatakan kondisi sang adik kembali menurun sepulang dari rumah sakit. Karena merasa napasnya berat, Lukman kembali ke RSPI pada Senin 13 April 2020 pagi.
Dalam kunjungan kedua tersebut, Lukman menjalani serangkaian pemeriksaan seperti rontgen dan rapid test. Hasilnya, Lukman negatif dan justru sang istri yang dinyatakan positif virus corona. “Istrinya waktu itu disuruh pulang untuk isolasi di rumah. Lukman ditahan di RS. Waktu itu cari-cari rumah sakit dan dapat di RS Pelni. Ini keluhannya waktu itu masih demam dan napas berat, tetapi dalam perjalanan ke RS Pelni sudah dipasang ventilator,” kata Idrus.
Kondisi Lukman sempat memburuk sehingga dokter meminta izin kepada keluarga untuk menggunakan alat kejut jantung. Pada Rabu 15 April melalui swab test diketahui Lukman positif COVID-19. “Setelah diketahui positif, kami mendapat informasi pada Kamis 16 April kondisinya menurun. Sampai Jumat siang kami dikabari Lukman sudah tidak ada pada 12.58,” tutur Idrus.
Pihak keluarga mengatakan tidak mendapat kesulitan mengurus pemakaman Lukman di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir pada Jumat 17 April 2020 malam.
Jadi Relawan Covid-19 Kantor Staf Presiden
Sebelum wafat, diketahui, Lucky-sapaan akrab Lukman Niode memang terlibat aktif dalam penanggulangan virus corona di Indonesia. Menurut Lingling Agustin, Bendahara Indonesian Olympian Association (IOA) yang juga kolega almarhum, Lukcy diketahui nekad menjadi relawan COVID-19 Kantor Staf Presiden (KSP).
Bahkan, dia terjun langsung memasok Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis ke berbagai Rumah Sakit di Jakarta. Karena sering mengantarkan APD inilah, diduga jadi penyebab Lucky terinfeksi virus corona.
Namun menurut Lingling, gejala awal yang dirasakan Lukman Niode sebelun dinyatakan positif hanya sakit perut akibat maag. “Pembelajaran penting dari kasus ini Lucky terpapar COVID-19 karena bolak-balik ke Rumah Sakit. Jadi, bukan karena aslinya dia sakit,” kata Lingling dilangsir bola.com
“Dan, ciri-cirinya bukan seperti COVID-19. Bahkan dimulai dari sakit perut karena maag. Begitu diperiksa ternyata paru-parunya ada flek,” tambahnya.
Lebih lanjut, Lingling menceritakan, sebagai teman, dirinya sudah melarang Lukman Niode terlibat sebagai relawan untuk melawan virus corona. “Saya sudah sempat melarang agar tidak terjun langsung memasok APD ke rumah sakit tetapi mas Lucky tetap saja nekad. Bahkan, dia bilang kalau saya ikut terjun langsung siapa yang mau,” Lingling mengungkapkan.
Kepedulian Lucky terhadap wabah virus corona tidak perlu diragukan. Sebelum meninggal dunia akibat corona, Lucky sudah mempelopor lahirnya IOA Peduli COVID-19 dalam membantu penangangan virus ini pasca wabah menyerang Indonesia. (ccn/red)