Lampung Selatan (SL)-Pengurus dan anggota PWI Kabupaten Kota mengaku resah dengan tradisi upeti kepada Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung selama ini, yang terkesan seperti arisan namun tidak pernah di undi.
Karena itu mereka berharap Ketua PWI Priode selanjutnya harus melakukan perubahan, dan menghapus budaya tersebut. Hal itu kembali diungkapkan pengurus PWI Lampung Selatan saat menerima kunjungan silahturahmi bakal calon ketua PWI Lampung, Juniardi, Selasa 2 NOvember 2021, pagi.
“Seperti kita bersama ketahui, PWI sukses menggelar Persiwo beberapa hari yang lalu. Akan tetapi saya dan rekan-rekan yang lain berfikir tidak adanya keterbukaan soal anggaran. Kami PWI Cabang ini termasuk Lamsel selalu dikenakan sumbangan. Nah, apakah kedepannya PWI Provinsi Lampung akan berlaku sama, dengan selalu memberatkan PWI Cabang lagi??,” kata Sekertaris PWI Lampung Selatan, Sabda Fajar, diamini para pengurus dan anggota PWI yang hadir.
Ditanya seperti itu, Juniardi menegaskan bahwa hal itu harus segera di hilangkan. “Jika ada garisan tangan, didukung teman teman, saya menjadi ketua PWI Provinsi Lampung, insya Allah pungatan upeti apa itu bentuknya baik sumbang untuk kegiatan apa pun, tidak akan pernah terjadi. Kita hilangkan kebiasaan yang sudah lama ada itu,” ujar Pemilik Media Sinarlampung.co ini.
Menurut Juniardi praktek pratek lama yang dianggap memberatkan pengurus daerah itu harus di ubah. “Ketika saya dikasih kepercayaan ya harus amanah. dan ada pertanggung jawaban. Mari kita berbenah bersama menghilangkan kebiasaan buruk. Idealnya kita harus transparan, terbuka, mulai dari daerah maupun provinsi. Semua transparan,” kata wartawan yang lama berkaris di SKH Lampost itu.
Juniardi juga meminta restu dari anggota PWI. Bang Jun itu, sapaan akrabnya juga meminta masukan dari anggota PWI Lampung Selatan. Saat disinggung pasangan maju dalam Konferprov Lampung, Juniardi menyatakan, bahwa pemilihan ketua PWI bukan pemilih kepada daerah.
“Bicara pasangan nantinya itu hak formatur, nanti ketua terpilih sekaligus ketua foramatur yang akan menggodok kepengurusan. Bisa saja saya memilih Muslim Pranata, sebagai Sekertarisnya, Bang Sabda, atau yang nantinya kalah di ajang pemilihan,” kata Juniardi disambut tawa diruangan itu.
Soal peluang, kata Juniardi, jumlah anggota PWI Provinsi Lampung berkisar diangak 700 anggota yang ada. Tapi itu belum didata mereka yang tidak aktif lagi di jurnilis, yang meninggal, hingga yang keluar dari PWI. Karena itu kita akan menjaring sebanyak banyaknya suara dari para anggota PWI yang berada di Provisi Lampung.
Juniardi menambhakn sebagai bakal calon ketua PWI Lampung kedatangannya di bumi khagom mufakat adalah untuk silaturahmi, sekaligus konsolidasi penguatan profesional profesi wartawan, termasuk penguatan pembelaan wartawan.
“Saya lebih suka menjaring aspirasi, bagaimana harapan temen temen PWI didaerah. Karena tidak mungkin jadi ketua tanpa adanya dukungan teman-teman semua,” katanya.
Sementara Ketua PWI Lamsel Alpandi mengucapkan selamat datang di sekretariat PWI Lamsel. ”Kami ucapkan selamat datang di PWI lamsel dalam rangka sosialisasi pencalonan dirinya menjadi ketua PWI Lampung, visi misi beliau untuk memajukan PWI,” kata Alfandi.
Kemudian, anggota lainnya, Muslim juga berharap pada calon ketua PWI lampung, jika terpilih bisa mewujudkan harapan para jurnalis yang tergabung khususnya di PWI Lampung Selatan, dan daerah lainnya. “Semoga, ketika bang Juniardi terpilih apa yang jadi harapan kami bisa terlaksana,” harapnya.
Salah satu senior di PWI Lampung Selatan, Kartono juga menyampaikan agar advokasi terhadap wartawan dala menjalankan tugasnya terus diperkuat. “Karena rekan-rekan wartawan butuh pemahaman tentang hukum. Saya harap, advokasi tetap di terapkan ketika abang jadi ketua,” katanya
Terkait hal itu, Juniardi menyatakan akan berupaya untuk mewujudkan apa yang menjadi harapan rekan-rekan PWI Lampung Selatan. Karena pembinaan organisasi idealnya dapat diwujudkan dalam kegiatan rutin, dan tidak melulu terkiat kegiatan seremonial. (gandhi)