
Bandarlampung (SL) -Sebanyak 15 DPC Partai Hanura se-Lampung menolak adanya Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) versi Pelaksana Tugas (Plt) Andi Surya.
Penolakan disampaikan seluruh ketua DPC di kediaman Sekretaris DPD Partai Hanura Lampung Yozi Rizal, Senin (22/1/2018) sore. “Kami menganggap tidak ada Musdalub,” kata Sekretaris DPD Partai Hanura Lampung Yozi Rizal di kediamannya, Senin (22/1/2018) sore.
Yozi menyampaikan bahwa keluarga besar Hanura Lampung tegak lurus pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) tanggal 17-19 Januari 2018 yang menghasilkan Ketua Umum Daryatmo. Selain itu, Munaslub itu juga menghasilkan Sekretaris Jendral Syafarudin Subing. “Kalau ada Musdalub, kami tidak mengetahui,” kata dia.
Menurut Yozi, pada Munaslub, seluruh DPC se-Lampung hadir tanpa ada intimidasi. Seluruh DPC se-Lampung sepakat tegak lurus dengan aturan yang ada. Ia pun menyampaikan jika ada kegiatan diluar Munaslub, maka Yozi tak ingin tahu.
Sementara Ketua DPD Partai Hanura Lampung Sri Widodo yang di copot DPP vetsi OSO, mengaku tak mengambil pusing soal kader yang dianggap membelot. Ia pun masih menerima jika kader membelot akan kembali lagi. Ia pun tetap akan mengajak komunikasi untuk kemaslahatan bersama.
Pria yang kerap disapa Odo ini pun mengaku tak akan membuang kader yang membelot. Semua akan ia sikapi dengan dewasa. Sebagai ketua, ia akan tetap mencoba menyatukan kembali Hanura Lampung.
Konflik yang terjadi di DPP Partai Hanura turut membawa DPD Hanura Lampung kedalam pusarannya. Hal ini terjadi lantaran diterbitkannya Surat Keputusan DPP Hanura No: Skep/37/DPP-Hanura/I/2018 tentang Pemberhentian Sri Widodo sebagai ketua DPD Hanura Lampung dan pengangkatan Andi Surya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Hanura Lampung.
Surat ini diterbitkan di Jakarta tanggal 21 Januari 2018 dan ditandatangani langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) dan Sekretaris Jenderal Herry Lotung Siregar. Sebelumnya OSO digulingkan lewat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), dimana beberapa DPD dan DPC melakukan Mosi terhadap OSO. Munaslub ini kemudian mengangkat Daryatmo sebagai Ketua Umum dan Sarifuddin Suding sebagai Sekjen.
OSO kemudian memecat Suding karena dianggap sebagai dalang dari kekisruhan partai dan mengganti Sekjen ke Herry Lotung Siregar. Pergantian Sekjen ini pun direstui oleh Kemenkumham dengan diterbitkannya surat kemenkumham. OSO pun melakukan pembersihan dengan memecat beberapa kader pembelot.
Plt. Ketua DPD Hanura Lampung Andi Surya membenarkan penunjukan dirinya sebagai Plt. Menurutnya, penunjukan sebagai Plt. Ketua DPD Hanura Lampung lantaran adanya munaslub yang digelar di Bambu Apus yang memosi tidak percaya OSO. Ia menilai munaslub itu inkonstitusional dan melanggar aturan partai. Ia pun membeberkan tugasnya sebagai Plt. Ketua DPD Hanura adalah untuk menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub).
“Saya akan menghantarkan DPD Hanura Lampung Musdalub untuk memilih ketua DPD baru. Musdalub ini dijadwalkan digelar di Hotel Manhattan, Jakarta pada Selasa (23/1/2018),” ungkap Senator asal Lampung ini.
Sementara Sekretaris DPD Hanura Lampung Yozi Riza mengatakan, munaslub di Bambu Apus merupakan aspirasi yang disampaikan seluruh pengurus DPC dan DPD se Indonesia. Aspirasi ini juga memunculkan mosi tidak percaya ke OSO, yang kemudian dilakulan pergantian ke Daryatmo. Ia mempersilahkan persoalan Plt. Ketua DPD Hanura. Namun, ia menegaskan bahwa Munaslub di Bambu Apus itu sudah sesuai mekanisme partai dan dihadiri lebih dari 2/3 pengurus DPC dan DPD.
“Ya silahkan saja. Kami ini sudah sesuai mekanisme, yang hadir juga 2/3 pengurus. Kami juga sudah mengajukan kepenguraan baru ke Kemenkumham dan telah diterima serta masih diverifikasi. Jadi ini masih berproses jadi tunggu saja. Kita lihat akhirnya seperti apa,” ujar Anggota DPRD Lampung ini. (nt/*)