
Banjarmasin (SL) -Empay pekerja bongkar muat dan seorang petugas medis pelabuhan, ditemukan tewas pada Sabtu (24/2/2018) malam, sekitar pukul 20.30 wib, diduga akibat terhirup gas beracun dalam kapal barang berisi karnel atau biji sawit yang sandar di Pelabuhan Martapura Baru, Banjarmasin.
Mereka yang tewas adalah pekerja bongkar muat bernama Jani (48 tahun), David (30 tahun), Syahrani (40 tahun) serta Madi (55 tahun) yang bertugas sebagai mandor, serta Kamal, perawat klinik 1st Aid PHC PT Pelindo III Banjarmasin.
Keempat korban (pekerja) sempat dilarikan ke IGD Rumah Sakit TPT dr Soeharsono. Namun, nyawa mereka tidak bisa terselamatkan. Sedangkan Kamal, petugas medis klinik di pelabuhan, dilarikan ke IGS Rumah Sakit Suaka Insan. Namun, ia bernasib sama, nyawanya tak tertolong.
Informasi dihimpun jejakrekam.com, kapal barang MV Sumiei, baru sandar di Pelabuhan Martapura Baru. Kapal barang tersebut mengangkut sekitar 1.600 ton kernel atau biji kelapa sawit.
Kapal berlabuh dari pelabuhan di Grogot, Kalimantan Timur, dan rencana menuju Jambi. Namun, karena masih ada ruang kosong, kapal ini akhirnya singgah di Pelabuhan Martapura Baru untuk mengangkut 500 ton kernel.
Saat palka atau ruang penyimpan barang dibuka, tiga pekerja langsung masuk. Padahal, sudah diperingatkan. Sebab, berdasar aturan, ruang penyimpanan barang di kapal baru bisa dimasuki setelah dua atau tiga jam. Hal ini, untuk membuang gas beracun.
Saat berada di antara tumpukan kernel, ketiga pekerja langsung tidak sadarkan diri. Melihat hal tersebut, sang mandor pun ikut masuk ke palka. Naas, mandor ini bernasib sama dengan tiga anak buahnya.
Peristiwa ini lantas dilaporkan ke petugas keamanan dan klinik setempat. Seorang petugas medis, yang mengira ruangan tersebut sudah bebas dari gas beracun, lantas masuk ke palka. Namun rupanya, gas beracun masih ada di ruangan dan ikut keracunan.
Kapolsek KPL Banjarmasin, Kompol Susilawati mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan sejumlah saksi untuk mengungkap kasus ini. “Kita sudah meminta keterangan sejumlah saksi. Termasuk nahkoda dan abk kapal. Untuk sementara, dugaannya kelima korban tewas mengalami keracunan gas,” ujar Susi. (jjk/nt)