Kota Metro (SL)-Setelah sebelumnya empat kepengurusan DPC (Kabupaten Lampura, Way Kanan, Pesibar, dan Tubaba) usai dilantik baru-baru ini, Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (Ajoi) Provinsi Lampung, kembali membentuk kepengurusan baru untuk DPC Metro.
Pra pengukuhan, Ketua DPD Ajoi Lampung, Romzy Hermansyah memberikan pemaparan serta pengarahan tentang keberadaan Ajoi, visi misi dan AD/ART serta program Kerja yang akan dilaksanakan, yang dibahas dalam rapat kesiapan dan pemantapan kepengurusan, Berlangsung di Sekretariatan Ajoi Metro, Sabtu (18/01/2020).
“Pertemuan kali ini dalam agenda rapat pemantapan dan kesiapan jajaran pengurus Ajoi DPC Metro yang baru dan akan segera dikukuhkan, yang belum lama ini telah melantik 4 DPC Kepengurusan yakni Kabupaten Lampung Utara, Way Kanan, Pesisir Barat dan Tulang Bawang Barat,” katanya.
Selanjutnya, membahas tentang penyamaan program dalam bidang penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) internal kepengurusan intern dengan melakukan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) kejurnalistikan.
Ditekankan pula bahwa, seluruh jajaran pengurus yang ada hingga tingkat, untuk membawa nama Ajoi ke publik dalam menjalankan peranannya sesuai dengan AD/ART yang ada. “Serukan bahwa keberadaan Ajoi bediri dengan landasan legal yang cukup kuat dan akan bersinergi dengan Dewan Pers dalam melakukan verifikasi media khususnya media yang tergabung dalam Ajoi serta meningkatkan kualitas SDM jurnalis di dalamnya kedepan,” ujarnya.
Romzy melanjutkan, konsentrasi membangun media yang profesional dengan mengedepankan kemampuan teknologi yang modern dalam mengembangkan usaha, tata kelola keredaksian dan para jurnalis menjadi lebih profesional dan bertanggung jawab.
Sesuai visi misinya, AJO Indonesia akan menjadi leader dalam penggunaan teknologi media online dimasa mendatang. Sebagai wadah organisasi kejurnalistikan media online, Ajoi, bergerak bersama dengan penerapan teknologi yang terintegrasi, menyasar penerapan managemen media online.
Karena Ajoi akan menjadi sentral organisasi media online, baik dari sisi organisasi maupun secara bisnis. Sebagaimana amanat Ketua Umum DPP AJO Indonesia, Rival Achmad Labbaika, di era digitalisasi saat ini, banyak bermunculan media online yang bisa dikatakan belum jelas kelembagaannya dan penanggung jawabnya.
Romzy menambahkan, bagi media yang seperti ini, dapat teranulir dengan sendirinya, Ajoi secara langsung membantu dalam menanggulangi Hoaks dan Fake News serta yellow Jurnalism. Terlebih Ajoi memiliki konsep rencana kerja terwujudnya kesejahteraan anggotanya sesuai Motto “Bekerjasama” bukan sama-sama kerja.
Saat ini perlu diketahui bersama, perkembangan era digital tak melulu memberikan dampak positif, terlebih pada kemudahan mengakses informasi. Perkembangan era digital juga menjadi tempat yang subur bagi penyebar Hoaks dan Fake News.
Di sinilah peran dari jurnalis, Pers adalah instrumen penting dalam pencerahan dan meningkatkan kualitas manusia yang rasional, bermoral dan sosial. Maka, sudah sepatutnya media dan jurnalis turut mencerdaskan masyarakat dengan pemahaman, setidaknya memberikan wawasan kepada masyarakat untuk perhatikan sumber berita.
“Maka adanya AJO Indonensia, dengan menguatkan media dan peningkatan SDM jurnalis di dalamnya yang selanjutnya mampu memberikan wawasan kepada masyarakat dalam mendapatkan informasi yang baik dan mendidik. Tentunya juga meminimalisir perkembangan Hoax dan Fake News,” imbuhnya. (Tama)