Banjarbaru (SL)-Bencana yang datang tak terduga acapkali disertai dengan padamnya aliran listrik. Dengan segala komitmen, PLN mengambil tindakan cepat mengamankan keselamatan masyarakat yang terdampak banjir di sebagian besar wilayah Provinsi Kalimantan Selatan hingga Kalimanta Barat, PLN melakukan pemutusan aliran listrik sementara, guna menjaga keselamatan warga, medio banjir Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat, 13 Januari 2021.

General Manager PLN UIW Kalselteng, Sudirman mengatakan, sampai dengan saat ini pihaknya masih melakukan pemantauan debit air di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Selatan yang saat ini terkena musibah banjir, adapun antisipasi awal yang dilakukan PLN adalah memutus sementara aliran listrik Pelanggan di daerah terdampak.
“Kami sudah kerahkan seluruh tim untuk melakukan pemantauan debit air di wilayah terdampak banjir, dikarenakan debit air semakin tinggi dan berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat, langkah awal yang harus kami lakukan adalah memutus sementara aliran listrik ke Pelanggan yang terdampak,” kata Sudirman, melaui keterangan resminya, Senin 18 Januari 2021.
Sudirman mengatakan sampai dengan siang ini total sebanyak 879 Gardu Distribusi yang harus dipadamkan, dengan total pelanggan terdampak mencapai 50.645 pelanggan. Sebagai upaya untuk minimalisasi padam listrik di daerah yang tidak terdampak banjir, pihaknya saat ini sudah menerjunkan sebanyak 245 personel langsung ke lapangan untuk melakukan lokalisir jaringan, sehingga listrik ke daerah yang tidak terdampak banjir dapat tersalurkan.
“Dari total 879 unit Gardu Distribusi yang terpaksa harus kami padamkan akibat banjir, 113 diantaranya sudah kami alirkan listrik kembali. Kami pastikan akan terus melakukan pemantauan debit air dan segera mengambil langkah cepat melakukan pernomalan suplai ke pelanggan,” ungkap Sudirman.
Untuk diketahui, akibat hujan deras yang hampir mengguyur wilayah Kalimantan Selatan tiga hari bertutur-turut, sejak Rabu 13 Januari 2021 yang lalu, mengakibatkan debit air semakin tinggi. PLN berkomitmen akan terus melakukan pemantauan di lapangan, jika debit air menurun, pihaknya akan segera menyalurkan listrik kepada pelanggan.
“Petugas kami akan terus melakukan patroli pemantauan situasi dan kondisi debit air di titik lokasi terdampak banjir, jika air mulai surut kami akan berupaya secepat mungkin menyalurkan kembali aliran listrik ke Pelanggan. Selanjutnya jika masyarakat melihat debit air semakin tinggi dan aliran listrik tetap menyala, bantu kami untuk melapor ke PLN melalui layanan Contact Center PLN 123 atau Aplikasi New PLN Mobile,” katanya.
Banjir Kalteng Hingga Kalbar

PT PLN (Persero) terus berupaya memulihkan kondisi kelistrikan pada beberapa lokasi di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Barat (Kalbar) yang terdampak banjir, Penormalan suplai listrik dilakukan secara bertahap oleh PLN dengan terlebih dahulu memastikan aspek keamanan masyarakat.
“Alhamdulillah saat ini debit air di berbagai wilayah Kalsel terdampak sudah mulai turun, maka untuk mempercepat penyaluran listrik ke pelanggan, kami sudah kerahkan sebanyak 245 petugas dan 146 unit armada dengan sebelumnya memastikan keamanan dan keselamatan terlebih dahulu,” jelas General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UIW Kalselteng), Sudirman, dalam keterangan resmi perseroan, Senin 18 Januari 2021.
Sampai dengan Senin 18 Januari 2021 pukul 08.00 WITA, Sudirman mengatakan, terdapat sebanyak 1.567 gardu distribusi dengan 110.161 pelanggan yang terdampak banjir di Kalimantan Selatan. Dengan usaha PLN di lapangan, sudah sebanyak 1.008 gardu distribusi dengan jumlah 48.447 pelanggan, telah berhasil dialiri listrik kembali.
Pihaknya akan terus melakukan pemantauan debit air pada wilayah terdampak banjir di Kalsel secara berkala guna memastikan kondisi kelistrikan aman bagi masyarakat. Berikut wilayah di Kalsel yang masih mengalami pemadaman karena terdampak banjir: Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Barito Kuala.
Di Kalimantan Barat, upaya pemulihan kelistrikan pasca banjir pada beberapa wilayah juga terus PLN lakukan, yakni di Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Landak dan Kabupaten Sanggau. “Hingga senin (18/01/2021) pukul 08.00 WIB, sebanyak 30 dari 52 Gardu terdampak banjir sudah kembali beroperasi. Sementara 3.632 dari 7.461 pelanggan terdampak sudah kembali menikmati listrik,” ungkap General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat (UIW Kalbar), Ari Dartomo.
PLN berharap jumlah pemulihan dapat terus meningkat seiring surutnya banjir di Kalsel dan Kalbar, sehingga pelanggan dapat segera menikmati listrik kembali.
Gempa Mamuju dan Majene
PT PLN juga memastikan telah memulihkan sistem kelistrikan sejumlah fasilitas umum termasuk rumah sakit pascagempa yang melanda wilayah Sulawesi Barat pada Jumat 15 Januari 2020. PLN telah berhasil menyalakan listrik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju pada Sabtu 16 Januari 2021 malam dan Rumah Sakit Regional Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pada Minggu 17 Januari 2021.

“Rumah sakit memang menjadi prioritas kami dalam melakukan pemulihan kelistrikan. Ini menjadi titik vital, khususnya untuk memberikan perawatan kepada korban, ditambah lagi di RSUD Mamuju ini juga menjadi posko pengungsi gempa,” kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar) Awaluddin Hafid, dalam keterangan resmi di lansir dari situs resmi PLN, Minggu 17 Januari 2021.
Menurut Hafid PLN juga tengah berupaya memulihkan listrik RS Bhayangkara Mamuju. Untuk saat ini, kebutuhan listrik dipasok menggunakan genset. Hafid memastikan, pihaknya berupaya agar hari ini dapat segera dirampungkan untuk pemulihan listrik RS Bhayangkara.
Awaluddin Hafid menambahkan PLN juga gerak cepat memulihkan kelistrikan di daerah terdampak bencana pasca gempa susulan dengan magnitudo 6,2 skala richter (SR) yang mengguncang Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat pada Jumat 15 Januari 2021 dini hari. Total 123 personil diterjunkan untuk memulihkan kelistrikan terdampak gempa tersebut. Sebanyak 463 gardu distribusi berhasil dinormalkan.
PLN juga sedang mengirimkan personil tambahan yang berasal dari Pinrang, Parepare, Palopo dan Palu untuk membantu upaya pemulihan tersebut. Tidak hanya personil, perlengkapan dan material seperti genset kapasitas kecil, lampu emergensi, mobil layanan teknik, turut dikerahkan ke daerah-daerah terdampak gempa.
“Kami terus berupaya agar listrik dapat segera menyala. Tim saat ini sedang berupaya di lapangan untuk melakukan pemulihan, ditambah dari beberapa daerah juga akan bergabung membantu pemulihan. Mohon doanya agar semua lancar,” kata Hafid dalam keterangan persnya.
Dia menambahkan, gempa menyebabkan aliran listrik di sebagian wilayah Sulawesi Barat terputus. Hal ini mengakibatkan sebanyak 872 Gardu Distribusi di Kabupaten Majene dan Mamuju padam. Namun berkat kesigapan petugas di lapangan 463 Gardu Distribusi berhasil dinormalkan.
Kini, fasilitas layanan publik seperti rumah sakit, tempat penampungan pengungsi, instalasi air bersih menjadi prioritas utama pemulihan kelistrikan. “Listrik untuk fasilitas umum yang digunakan untuk penanganan gempa bumi ini tentu akan menjadi prioritas utama, termasuk gedung pemerintahan,” ucap Hafid.
Untuk membantu korban terdampak gempa, PLN juga membuka 3 posko dapur umum di Majene dan mamuju, yaitu di Rumah BUMN Majene, Kantor Pelayanan PLN Onang Majene, dan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Mamuju.
Kepala Bidang Perencanaan RSUD Mamuju, Wahyu, menyampaikan bahwa hadirnya listrik sangat dibutuhkan oleh rumah sakit untuk memberikan pertolongan dan perawatan kepada pasien korban gempa. “Rata-rata pasien yang masuk memerlukan operasi dan tentu membutuhkan tenaga listrik. Sebelumnya kami menggunakan genset, sekarang kami sangat terbantu dengan adanya listrik dari PLN. Terima kasih kepada PLN,” ujar Wahyu.
Selain rumah sakit, secara bertahap PLN telah memenuhi kebutuhan pasokan listrik di beberapa lokasi vital diantaranya posko-posko pengungsian, Markas Kepolisian Daerah Sulbar, Posko Komando Distrik Militer Bandara Tampa Padang, Posko Stadion Manakarra, Telkom, serta sebagian Penerangan Jalan Umum Kota Mamuju.
Hingga Sabtu (16/1) tengah malam, petugas PLN masih terus berupaya memulihkan kelistrikan terdampak gempa. Sejak Sabtu (16/1) sore, hingga Minggu (17/1) pagi, PLN kembali berhasil menyalakan tambahan 76 gardu, sehingga total gardu terdampak yang telah menyala sebanyak 628 gardu atau 72 persen dari total 872 gardu terdampak.
“Kini lebih dari 64 ribu pelanggan dapat kembali menikmati listrik. Hari ini kami akan berupaya menyelesaikan pemulihan jaringan di jalur utama dan lokasi vital lainnya. Mohon doa dari seluruh masyarakat. dan PLN masih terus berupaya memulihkan kelistrikan terdampak gempa antara lain di Tapalang Barat, Simkep, Ulumanda, serta sebagian Tapalang, Malunda dan Mamuju,” katanya. (Juniardi/red)