Kota Metro (SL)-Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, dr. Erla Adrianti bersama Staf-nya beberapa waktu lalu merampas fasilitas kerja jurnalis saat akan melakukan konfirmasi terkait penyerapan anggaran negara sepanjang TA. 2020, baik anggaran murni dan perubahan.
Hingga saat ini, dr. Erla Andrianti masih bungkam, belum mau membuka ruang informasi mengenai penyerapan anggaran negara APBD yang dikelola Dinas Kesehatan setempat selama tahun 2020. Terutama anggaran negara yang di-Pos-kan untuk pelayanan kesehatan masyarakat, peningkatan gizi dan penanggulangan penyakit menular terutama anggaran Covid-19.
Selasa, 12 Januari 2021, saat tim media ini berupaya menemui Kadis Kesehtan dr. Erla di ruang kerjanya, melalui Staf-nya, mengatakan, Kadis masih padat agenda dan belum bisa ditemui untuk konfirmasi.
“Maaf mas, ibu belum bisa ditemui, soalnya nanti kita kedatangan vaksin, besok juga ada rakor, bidang-bidang tidak bisa memberi keterangan terkait hal ini (Anggaran,red),” ujar Staf.
Demikian juga dengan masing-masing bidang dinas setempat, tiap Kepala bidang (Kabid) tidak dapat memberikan statemen. Terkesan menuntup informasi seputar penyerapan anggaran negara yang dikelola sepanjang tahun 2020.
Untuk diketahui, anggaran yang dimaksudkan adalah anggaran pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, sebelum perubahan anggaran sebesar Rp. 1.896. 276.300.00 dan setelah anggaran perubahan sebesar Rp. 7.485.352.540.00.
Dari anggaran ini, item kegiatan untuk belanja pegawai, belanja barang dan jasa. Termasuk didalamnya item kegiatan pengamatan dan ivestigasi.
Terbesar dalam program ini adalah anggaran untuk Operasional dan Penyediaan Bahan medis pencegahan dan penanggulangan Covid-19 sepanjang tahun 2020, Rp.5.720.583.790.00 dan anggaran pelayanan peningkatan gizi masyarakat lebih kurang sebesar Rp.340.909.300.00, termasuk anggaran operasional tingkat Puskesmas dan Pustu. (Red)