Mesuji (SL)-Miris yang di alami keluarga Ashari warga Desa Simpang Mesuji, Kecamatan Simpang Pematang Kabupaten Mesuji, saat istrinya ingin melakukan kelahiran bayi pertama di Rumah Sakit Mutiara Bunda Unit 2 Tulang Bawang, Sabtu 12 Desember 2020.
Pasalnya saat melahirkan dengan cara sesar bayi yang di lahirkan sampai 24 jam tidak di ijinkan untuk bertemu ibunya dan di beri ASI di karnakan masih ada sangkutan untuk melunasi biaya administrasi ketika akan pulang ke rumah.
Menurut keterangan ayah bayi, Ashari (30) Mengatakan awalnya kami periksa di Rumah Sakit Puri Husada yang ada di desa Simpang Mesuji Kecamatan Simpang Pematang Kabupaten Mesuji, oleh pihak Rumah Sakit Puri Husada dihimbau agar dirujuk ke Rumah Sakit Mutiara Bunda.
Saat sampai di Rumah Sakit Mutiara Bunda pada tanggal 08/12/20 pukul 08.00 pagi hari kemarin langsung di lakukan pemeriksaan oleh dokter dan pada pukul 19.00 wib akhirnya dilakukan operasi caesar di karnakan bayi di dalam kandungan kondisinya sungsang.
“Awalnya setelah melahirkan anak kami ditemukan oleh istri saya dan diberi ASI, kemarin pada tanggal 11 Desember 2020 kami akan mengurus administrasi untuk pulang ke rumah dengan biaya sebesar 13 juta belum cukup dan hanya punya dana 7 juta,” katanya.
“Kami minta kebijakan dari pihak Rumah sakit mutiara bunda untuk menjaminkan satu unit mobil dan 5 buah handphone yang senilai kekurangan untuk menyelesaikan biaya kelahiran sebesar Rp13 juta, tetapi sampai pukul 23.00.wib tadi malam pihak rumah sakit tidak mau menerima jaminan yang kami ajukan harus dana tunai sebesar Rp.5.300.000,” katanya
Padahal, kata Ashari, maksud mereka karena dari pagi sampai sore belum ada dana dan baru ada dana besok pagi, “Jadi langkah yang kami tempuh menjaminkan kan satu unit mobil dan 5 buah handphone dengan sisa kekurangannya itu besok bisa kami lunasi administrasi tersebut tetapi pihak rumah sakit tetap saja tidak mau,” katanya.
Saat dikonfirmasi oleh media salah satu pegawai rumah sakit (kasir) Rumah Sakit Mutiara Bunda yang tak ingin menyebutkan namanya mengatakan bahwa itu sudah peraturannya rumah sakit. “Dan saya juga sudah di pesankan oleh temen saya yang sip siang kalau ada uang ya bisa pulang, kalau masih jaminan kami tidak bisa membantu harus dilunasi dengan uang tunai baru pasien bisa pulang,” ujarnya. (AAN.S)