Tanggamus (SL)-Belum cukup sepekan dua Nelayan Udang di Tanggamus kembali di serang buaya saat mencari udang rebon di Pantai Somil. Kali ini korbanya Irwan (25) ,nelayan pencari udang rebon asal Pekon Tanjung Agung, Kecamatan Kota Agung Barat, Tanggamus.
Irwan diserang buaya saat mencari udang rebon bersama tiga rekannya. Saat itu tiba tiba kaki sebelah kirinya di gigit buaya muara berukuran 3 meter. Irwan berjuang melepaskan gigitan buaya dengan menghentak-hentak tubuh buaya dengan kaki kanannya. “Saya bersama bapak dan kakak saya mencari udang dipantai Somil, mendadak kaki saya tiba- tiba di gigit buaya,” Ucap Irwan berbaring di rumahnya, Jumat 27 November 2020.
Menurut Irwan, buaya itu tiba tiba mengamuk. “Saya langsung jejak berulangkali di kepala buaya dengan kaki kanan saya, gigitan buaya akhirnya terlepas,” urainya.
Dengan luka yang cukup parah Irwan di tolong bapak dan kakaknya dan di bawa ke tenaga kesehatan terdekat untuk pengobatan. “Adik saya sebenarnya tidak jauh dari saya saat jaring udang, dan tanda-tanda buaya tidak terlihat, dia teriak minta tolong sambil meronta rota dan akhirnya lepas dan langsung kepinggir. Karena darahnya banyak akhirnya saya langsung antar adik ke tempat pak mantri Agung,” Kata Husnudhon, kakak korban..
Akibat gigitan buaya Irwan mengalami luka yang cukup dalam dan putusnya pembuluh darah di bagian kaki kirinya. dan mendapat jahitan sebayak 11 jahitan. Masyarakat dan nelayan di sekitar pantai Somil merasa kecewa dengan pihak Pemkab Tanggamus.
Pasalnya, pemerintah terkesan abai dengan kasus buaya itu, hingga kini sudah 8 orang nelayan yang menjadi korban gigitan buaya belum lagi beberapa warga di pinggiran sungai semaka yang juga menjadi korban gigitan buaya. “Saya kecewa dengan pemerintah, karena terkesan abai padahal sudah banyak nelayan yang digigt buaya, apa harus ada korban jiwa dulu”. Ketus Warsudi nelayan digul.
Hingga berita ini di terbitkan , belum ada upaya Pemkab Tanggamus yang membuahkan hasil dalam penangkapan buaya, dengan dalih buaya adalah hewan yang di lindungi di bawah pengawasan BKSDA Propinsi Lampung. “Tetapi tempat dan korban serangan buaya tersebut adalah warga Tanggamus khususnya nelayan yang butuh ketenangan dan kenyamanan dalam beraktifitas di laut dan pantai Somil demi kebutuhan keluarga,” katanya. (Hardi)