SIGI (SL)-Empat warga Dusun 5 Tokelemo Desa Lembatangoa Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, ditemukan tewas mengenaskan. Kondis mereka ada yang terputus badan dan kepala, tewas terpanggang api, hingga tersungkur berlumuran darah. Polisi menyebut keempat warga Sigi itu diduga dibunuh oleh kelompok jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang beroperasi di daerah Poso Sulawesi Tengah dan sekitarnya. Delapan rumah dibakar termasuk satu gereja.
Informasi di lokasi kejadian menyebutkan, dilaporkan pada Jumat 27 November 2020 sekitar pukul 07.30 wita, di Trans Levonu Dusun 5 Tokelemo Desa Lembatango, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah terjadi tindak pidana penganiayaan berat dan pembakaran yang mengakibatkan 4 orang meninggal dunia.
Keempat korban antara lain, Yasa, Pini, Naka dan Pedi. Selain pembunuhan keempat warga tersebut, juga terjadi aksi pembakaran 8 unit rumah warga di lokasi kejadian. Menurut keterangan sejumlah saksi mata, sekitar pukul 07.30 pagi, 10 orang tak dikenal mendatangi rumah milik korban.
Kelompok tak dikenal tersebut kemudian menganiaya para korban hingga tewas dilokasi kejadian. Kapolres Sigi, AKBP Yoga Priyahutama, mengatakan kelompok yang melakukan penganiayaan dan pembunuhan diduga adalah Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso. “Terindikasi ada kemiripan dari keterangan saksi yang melihat langsung kejadian, saat kami konfirmasi dengan foto-foto para DPO dari kelompok MIT Poso”, kata Kapolres Poso, dilangsir antara.
HIngga kini lokasi kejadian masih dijaga aparat keamanan yang terdiri dari gabungan Satgas Tinombala, personil TNI dan kepolisian dan melakukan pengamanan dan pengejaran kelompok yang telah melakukan penyerangan di Desa tersebut.
Informasi lain menyebutkan sekitar pukul 13.30 Wita, dilakukan wawancara terhadap beberapa saksi yang selamat karena dapat melarikan diri yaitu Nei (Istrinya Alm. Yasa), Kandi (Anaknya Alm. Yasa) dan Ulin (anak Alm. Yasa).
Menurut mereka sekitar pukul 07.30 Wita, Nei melihat sekitar 10 orang Pok DPO MIT mendatangi rumah milik Naka dan Papa Jana yang ada di Trans levonu Dusun, 5 Tokelemo Desa. Lembatangoa. Nei melihat pelaku memasuki rumah Yasa yang saat itu sedang sarapan makan pagi.
Kelompk yang disebut Ali Kalora dan Jaka Ramadanmemasuki rumah dan memanggil Yasa. Nei melihat Yasa diikat kemudiaan di gorok menggunakan sebilah parang dan kemudian di susul di potong bagian belakang. Nei tidak sempat melihat bagaiman Pinu dibunuh karena Nei sempat di ikat dan membelakangi korban.
Pelaku bernama Khoirul terlihat berada di bagian pintu rumah belakang Yasa dan mengatakan dengan memberikan isyarat kepada saksi lainnya Kandi) agar cepat lari sehingga beberapa saksi dan anak lari.
Para korban adalah Yasa suami Nei, Pinu suami dari Kandi, Naka aliasPa Jana, dan Pedi (Anak Naka).
Rumah dibakar milik Pinu, Nasiringgi, Mama Vivi, Naka (tewas), Ferdi, Ivan, Suardin, dan rumah yang dijadikan sebagai tempat ibadah oleh umat Nasrani trans lewonu Dusun. 5 Tokelemo Desa Lembantangoa.
Sekitar pukul 14.30 Wita, Tim Gabungan mendatangi lokasi kejadian di Trans Levonu Dusun. 5 Tokelemo Desa. Lembatangoa Kecamatan Palolo, menemukan dua orban Naka @ Papa Jana dan Pedi telah meninggal dunia dengan kondisi terbakar serta rumah miliknya terbakar.
Kemudian dua korban Yasa dan Pinu telah meninggal dunia di halaman rumah dan kepala Yasa berada di seberang jalan depan rumah korban. Dari rumah Yasa hilang logistic beras sekitar 40 Kg. Tujuh unit Rumah warga dan 1 unit rumah yang dijadikan sebagai tempat ibadah oleh umat Nasrani yang berada di trans levonu Dusun. 5 Tokelemo Desa. Lembantangoa kondisi terbakar.
Petugas menemukan jejak sepatu konobol di sekitar rumah yang terbakar dan gereja BK. Terdapat ceceran darah dan jejak sepatu konobol mengarah ke arah perbukitan yang bisa terakses ke Dusun. Manggalapi Desa. Salubanga, Sausu Kabupaten Parimo. Terdapat 1 buah kantong kresek warna ungu yang berisikan talas dan jagung di halaman gereja BK. (red)